Asal-usul Reog Ponorogo yang akan Didaftarkan Malaysia ke UNESCO

- 10 April 2022, 23:00 WIB
Kembali diklaim Malaysia, Reog Ponorogo akan didaftarkan ke UNESCO oleh Indonesia.
Kembali diklaim Malaysia, Reog Ponorogo akan didaftarkan ke UNESCO oleh Indonesia. /warisanbudaya.kemdikbud.go.id

Pada babak kedua, adegan dimonopoli tokoh Singo Barong menari-nari dan memperlihatkan gerakan-gerakan pantomin, menirukan secara verbal tingkah laku harimau. Gerakan tersebut kemudian dilanjutkan dengan terjadinya perang antara prajurit dan Singo Barong.

Pada adegan ini Singo Barong tampak agresif, demontratif, atraktif dan melompat serta mengangkat penari dan sebagainya.

Selanjutnya diteruskan dengan adegan Thetek Melek yang sudah menempatkan diri, mendampingi Singo Barong dengan kegiatan antara lain seperti memegang baju Singo Barong dan mengusir penonton yang masuk area. Adegan tersebut dikisahkan tentang kekalahan prajurit berkuda.

Baca Juga: Festival Head In The Clouds di Jakarta Sempat Ditunda, Kini akan Kembali Digelar

Pada babak ketiga, Bujangganong tampil menari serta menunjukkan ketrampilannya. Pada babak ini mengisahkan perang antara Bujangganong dengan Singo Barong. Dalam perang ini Singo Barong kalah yang kemudian menjadi pengikut Bujangganong.

Pada babak keempat, sebagai babak terakhir, mempertunjukkan Klana Sewandono menari tunggal dan dilanjutkan dengan datangnya Bujangganong mempersembahkan Singo Barong.

Sebagai tambahan sering kali ditampilkan Tledhek Jepre atau Tandok Bisu yaitu pemain laki-laki dengan dandanan dan tingkah laku seperti wanita yang berfungsi sebagai penutup cerita.

Baca Juga: Joyland Bali 2022: Festival Musik dan Seni Independen Digelar di Taman Bhagawan Nusa Dua Pada 25-27 Maret

Lagu-lagu yang dipergunakan dalam kesenian Reog Ponorogo antara lain Ptrajaya, Ponoragan, Sampak, Obyok, Kebo Giro. Semua lagu tersebut merupakan lagu pokoknya. Sedangkan lagu selingan yang sering dipergunakan antara lain lagu Ijo-ijo dan Walangkekek.

Kesenian Reog Ponorogo juga diiringi seperangkat gamelan yaitu sebuah kendang, sebuah ketipung, ketuk satu bernada dua , sebuah kenong bernada lima, sebuah kempul bernada lima, sepasang angklung bernada enam dan lima, masing-masing bertangga nada/laras slendro, sebuah slompret sebagai melodi lagunya cenderung bernada ke laras pelog.

Halaman:

Editor: Indramawan

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x