8 Efek Negatif Tumbuh dengan Strict Parents dan Perfeksionis: Ada 3 Efek Positif Juga!

- 4 Juli 2022, 14:00 WIB
foto: ilustrasi strict parents dan perfeksionis
foto: ilustrasi strict parents dan perfeksionis /Pixabay/ ddimitrova

MEDIA JAWA TIMUR – Tumbuh dengan strict parents dan perfeksionis ternyata memberikan memberikan ternyata memberikan memberikan efek negatif hingga postif.

Dilansir Mediajawatimur.com dari ParentingforBrain, strict parents bisa diartikan sebagai pola asuh orang tua kepada anak atau mendidik anak dengan tegas atau ketat, biasanya cenderung memberi anak hukuman untuk mengontrol anak atau menekan anak agar patuh.

Pola asuh strict parents dapat bersifat psikolog secara mental dalam ucapan atau perkataan yang kasar dan dengan menggunakan fisik, biasanya memukul atau mencubit.

Baca Juga: Cara Merawat Kesehatan Mental: Lakukan Olah Emosi Marah dengan Tepat, Ini Penjelasan dr Jiemi Ardian

Anak yang mengalami strict parents umumnya merasa tidak dibebaskan untuk menjadi diri sendiri dan selalu dikekang.

Terkadang, orang tua terlalu ketat dan perfeksionis dalam mendidik anak, akan berdampak kepada anak dalam jangka waktu yang lama.

Mungkin saja orang tua memberi tahu seorang anak dengan cara keras supaya mereka menurut dan mengerti, namun seorang anak terkadang akan menangkap hal itu sebagai sikap orang tua yang jahat.

Baca Juga: 5 Cara Menghindari dan Mengobati GERD atau Penyakit Asam Lambung, Simak Anjuran dr. Zaidul Akbar

Lalu, apa efek negatif dan positif dari strict parents dan perfeksionis? Berikut penjelasannya, dilansir mediajawatimur.com dari YourTango

1. Anak menjadi lebih emosional

Gejala umum yang pertama adalah anak akan menjadi lebih emosional atau emosinya tidak bisa dikontrol seperti kesedihan, kemarahan, frustasi, kecemburuan, atau emosi lain yang bisa menimbulkan hal negatif

Emosi yang ditekan secara kronis ini akan berubah menjadi penyakit, kecemasan, depresi, atau penyakit (jangka panjang) seperti kanker dan penyakit mental yang lebih parah.

Baca Juga: Gejala Depresi Ternyata Berbeda dengan Sedih, Berikut Hal yang Perlu Diketahui

2. Malu

Jika anak semakin lebih emosional semakin besar kemungkinan seorang anak akan mengubah emosi yang tidak menyenangkan ke arah diri sendiri.

Sebagai contoh, jika orang tua bercerai ketika anak berusia enam tahun, maka anak bisa saja berpikir secara inheren egosentris (percaya bahwa dunia berputar di sekitar mereka), anak akan menganggap bahwa orang tuanya berpisah karena kesalahan mereka.

Sehingga jika mereka dewasa, mereka akan merasa malu pada diri sendiri juga tidak dapat merasakan kasih sayang dari kedua orangtuanya yang telah berpisah juga strict parents dan perfeksionis.

Baca Juga: 6 Penyebab Utama Gigi Jadi Kuning, Salah Satunya Menyikat Terlalu Keras hingga Makan Buah Terlalu Asam

3. Mudah kecanduan

kecanduan adalah respons stres yang maladaptif (perilaku yang tidak sesuai dengan tuntutan lingkunganya).

Kecanduan bisa dalam berbagai bentuk, seperti alkohol, obat-obatan, mengunyah kuku dan sebagainya.

Anak yang tumbuh dengan orang tua yang sangat perfeksionis lebih rentan terhadap kecanduan daripada kebanyakan orang. Karena perfeksionis orang tua mereka sendirilah yang merupakan respons stres maladaptif yang terus menerus dilakukan.

Baca Juga: 10 Manfaat Ganja untuk Kesehatan: Dapat Melawan Kanker, Pereda Nyeri Kronis, hingga Pencegah Diabetes?

4. Perfeksionisme

Anak akan cenderung melanjutkan sifat dari orangtuanya yang terlalu perfeksionis hingga nantinya dia akan berubah dengan jalannya sendiri.

5. Stres Kronis dan dan ketegangan Fisiologis

Jika anak berusaha melakukan hidup dengan benar, maka akan selalu merasa gelisa, cenderung mengantisipasi kesalahan yang mungkin akan dia buat.

Dari situlah perfeksionisme pada anak mulai ditunjukan, setiap kesalahan yang dibuat akan memperkuat rasa ketidakmampuan dan ketidaksempurnaan anak, anak akan memaksakan diri melakukan sesuatu dengan lebih benar.

Baca Juga: Pengaruh Buruk Vape Bagi Kesehatan, dan 12 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berhenti Memakainya

6. Kesulitan menerima kritik

Ketika seseorang memberi kritikan. ketika anak sudah besar, maka hal itu sangat sulit diterimanya jika memiliki orang tua yang perfeksionis. Nada bicara mereka akan mengingatkan anak pada orangtuanya dan akan merasa sensitif.

7. Menjalankan kehidupan yang tidak selaras dan selalu berusaha menyenangkan orang lain

Dengan terus menerus mencoba untuk hidup dengan standar ketat orangtua anak, maka anak akan mengatur diri sendiri untuk menyenangkan orang lain. Jika anak terus berusaha menyenangkan orang, dia akan sering merasa tidak enakan.

8. Kesulitan menjalin hubungan asmara atau percintaan

Kemungkinan anak memiliki ego yang tinggi, tidak ada hubungan yang berjalan baik jika adanya keegoisan dan merasa selalu benar juga tidak mau menerima kritikan. Hal itu yang akan mempersulit dalam menjalin sebuah hubungan.

Baca Juga: 7 Situs Penyedia Foto Gratis, Cocok Untuk Menjadi Inspirasi Bagi Para Desain Grafis Pemula

Bukan hanya efek negatif saja, tetapi efek positifnya juga didapat dari orang tua yang perfeksionis, berikut penjelasanya:

1. Etos Kerja

Etos kerja yang kuat adalah efek yang didapat dari orangtua yang perfeksionis.

Alasanya, jika orangtua hanya memuji kesuksesanmu, maka kemungkinan besar, kamu hanya ingin melakukan hal-hal yang membuatmu diakui dengan bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.

Baca Juga: Jahe Bisa Obati Penyakit Asam Lambung, Benarkah Minuman Penghuni Surga? Ini Penjelasan dr Zaidul Akbar

2. Kehidupan yang aman secara finansial

Jika anak membanggakan dan dapat mudah mencapai apa yang diinginkan dan pada akhirnya akan dihargai oleh orang lain karena kesuksesan yang didapat secara finansial dari usahanya.

Secara pribadi, pengusaha pada umumnya sukses karena tekanan orang tua yang perfeksionis dan ketat dalam mendidik.

3. Kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu

Tidak hanya dalam kehidupan finansial, tetapi dalam kehidupanya, anak akan dapat berguna dalam segala hal, karena didikan orang tuanya yang keras mampu membuat anak kelak dapat melakukan sesuatu dengan sendirinya.

Itulah 8 efek negatif hingga 3 efek positif yang timbul akibat tumbuh dengan strict parents dan perfeksionis.

***

Editor: Aimmatul Husna

Sumber: YourTango parentingforbrain


Tags

Terkait

Terkini