Efek Terkena Gas Air Mata pada Tubuh Jangka Pendek dan Panjang, Serta Risiko Kematian yang Bisa Terjadi

- 2 Oktober 2022, 09:03 WIB
Gas air mata ditembakkan di Stadion Kanjuruhan saat kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.
Gas air mata ditembakkan di Stadion Kanjuruhan saat kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya. /Instagram.com/@persib_day

MEDIA JAWA TIMUR - Gas air mata biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa.

Pada 1 Oktober 2022, gas air mata ditembakkan di Stadion Kanjuruhan saat kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya selesai.

Penggunaan gas air mata sendiri dilarang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pasal 19 Pitchside stewards (b) yang berbunyi, "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used".

Baca Juga: Info Jumlah Korban Akibat Kericuhan di Stadion Kanjuruhan hingga Sanksi yang Dapat Diberikan untuk Arema FC

Terdapat efek jangka pendek dan jangka panjang pada orang-orang yang terkena gas air mata, tergantung bagaimana kondisi kesehatan tubuh mereka.

Dilansir Mediajawatimur.com dari Medicalnewstoday, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan.

Gas air mata dapat menyebabkan gejala yang lebih parah pada orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Kebanyakan orang pulih dengan cepat dari efek gas air mata. Namun, mereka tetap harus mencari nasihat dari medis jika bersentuhan dengan zat ini.

Baca Juga: Sanksi yang Menanti untuk Arema FC karena Tragedi di Stadion Kanjuruhan Usai Pertandingan Lawan Persebaya

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: medicalnewstoday


Tags

Terkait

Terkini

x