Apa Itu Hipertensi yang Diidap Tukul Arwana hingga Pendarahan Otak? Ini Pengertian, Cara Baca Tekanan Darah

26 April 2022, 15:39 WIB
Kondisi Tukul Arwana mulai membaik setelah sebelumnya mengidap hipertensi dan alami pendarahan otak. /Instagram.com/@tukul.arwanaofficial

MEDIA JAWA TIMUR - Tukul Arwana, presenter sekaligus komedian kini kondisi kesehatannya mulai membaik.

Tukul Arwana sebelumnya sempat menjalani operasi karena mengalami pendarahan otak akibat hipertensi yang dialami.

Meskipun sudah mulai membaik, Tukul Arwana masih harus menjalani fisioterapi, demikian pernyataan sang putra Ega Prayudi.

Baca Juga: HP OPPO F21 Pro akan Hadir dengan Chipset Qualcomm Snapdragon, Simak Tanggal Rilis, Spesifikasi, dan Harga

Lantas, apa itu hipertensi yang diidap Tukul Arwana hingga alami pendarahan otak dan harus dilakukan operasi?

Dilansir Mediajawatimur.com dari Healthline, Hipertensi atau darah tinggi bermula dari keadaan di mana pembuluh darah yang sempit (juga dikenal sebagai arteri) mengalami banyak resistensi untuk aliran darah.

Semakin sempit arteri, semakin banyak resistensi yang terjadi dan semakin tinggi tekanan darah (hipertensi).

Baca Juga: Jadwal Libur Sekolah Masa Lebaran Tahun 2022 Sesuai Kalender Kemendikbud

Dalam jangka panjang, peningkatan tekanan dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung.

Hipertensi cukup umum. Sejak tahun 2017 hingga sekarang, hampir separuh orang dewasa di Amerika didiagnosis dengan kondisi ini.

Hipertensi biasanya berkembang selama beberapa tahun. Biasanya, orang yang mengalaminya tidak merasakan gejala apa pun.

Bahkan tanpa gejala, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ tubuh, terutama otak, jantung, mata, dan ginjal.

Baca Juga: 6 Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan dari Mulai Mengatur Kolesterol Hingga Kadar Gula Sehat

Deteksi dini terhadap hipertensi merupakan hal penting. Pengecekan tekanan darah secara teratur dapat membantu kita melihat adanya perubahan.

Jika tekanan darah meningkat, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pengecekan tekanan darah selama beberapa minggu untuk melihat apakah jumlahnya tetap tinggi atau turun kembali ke tingkat normal.

Pengobatan untuk hipertensi selain obat resep, juga mencakup perubahan gaya hidup sehat.

Jika kondisi ini tidak diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan stroke.

Baca Juga: Waspada, Stroke Tidak Hanya Menyerang Orang Tua! Berikut 6 Fakta dan Mitosnya

Bagaimana cara memahami hasil pengecekan tekanan darah tinggi (hipertensi)?

Berikut lima kategori cara membaca hasil tekanan darah untuk orang dewasa:

1. Sehat
Tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 milimeter merkuri (mm Hg).

2. Tekanan darah mengalami peningkatan
Tekanan darah mengalami peningkatan jika angka sistolik antara 120 dan 129 mm Hg, dan angka diastolik kurang dari 80 mm Hg.

Baca Juga: Tips Penting untuk Penderita Diabetes yang Berpuasa Ramadan, Jangan Lewatkan Hal-Hal Berikut!

Dokter biasanya tidak mengobati tekanan darah tinggi dengan obat-obatan. Sebagai gantinya, dokter menyarankan perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan tekanan tersebut.

3. Hipertensi tahap 1
Tahap 3 ini terjadi apabila angka sistolik antara 130 dan 139 mm Hg, atau angka diastolik antara 80 dan 89 mm Hg.

4. Hipertensi tahap 2
Adalah tahap di mana angka sistolik mencapai 140 mm Hg atau lebih tinggi, atau angka diastolik 90 mm Hg atau lebih tinggi.

Baca Juga: Hati-Hati Resiko Sering Makan Saat Malam Hari Menurut Penelitian, Bisa Sebabkan Diabetes!

5. Krisis hipertensi
Terakhir ini terjadi apabila angka sistolik lebih dari 180 mm Hg, atau angka diastolik lebih dari 120 mm Hg.

Tekanan darah dalam kisaran ini membutuhkan perhatian medis yang mendesak. Jika ada gejala seperti nyeri dada, sakit kepala, sesak napas, atau perubahan visual terjadi saat tekanan darah setinggi ini, perawatan medis di ruang gawat darurat diperlukan.

Cara membaca tekanan darah ini dilakukan dengan manset tekanan. Untuk pembacaan yang akurat, penting menggunakan manset yang pas. Manset yang tidak pas dapat memberikan pembacaan yang tidak akurat.

Baca Juga: Hormon Stres Pengaruhi Kadar Glukosa, Pentingnya Manajemen Stres bagi Penderita Diabetes Tipe 2

Sebagai informasi, pembacaan tekanan darah berbeda untuk anak-anak dan remaja. Sebaiknya tanyakan kepada dokter anak.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler