Gus Miftah Minta Masyarakat Saling Bantu Selama PPKM

19 Juli 2021, 21:00 WIB
Gus Miftah himbau masyarakat saling bantu selama PPKM.* /Instagram.com/@gusmiftah//

MEDIA JAWA TIMUR - KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah meminta masyarakat untuk menggalakkan gerakan saling membantu selama pandemi Covid-19, khususnya disaat PPKM. 

Gus Miftah berharap agar masyarakat yang lebih mampu untuk membantu masyarakat lain yang kurang mampu. Dengan ini, mereka bisa melewati masa PPKM dengan lancar dan dalam keadaan sehat.

Gus Miftah beralasan karena masyarakat tidak bisa bergantung sepenuhnya kepada pemerintah untuk menyediakan bantuan.

Baca Juga: Petugas Gabungan di Blora Borong Dagangan PKL saat Patroli PPKM Darurat

Oleh karena itu, sebagai sesama masyarakat, sebaiknya saling membantu dan saling berbagi.

"Orang miskin melanggar karena tidak bisa makan. Maka disinilah penting saling berbagi dan membantu sesama, karena tidak bisa banyak bergantung kepada pemerintah. Indonesia terkenal dengan dermawan. Sikap optimis dan pertolongan dari Allah harus selalu jadi pertama,” tutur Gus Miftah sebagaimana dikutip mediajawatimur.com dari laman NU Online pada Senin, 19 Juli 2021.

Gus Miftah juga menjelaskan bahwa kerukunan yang tercipta di masyarakat juga menjadi salah satu jalan keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Komisi III DPR RI Harap Petugas Gabungan Gunakan Cara Humanis dalam Penertiban PPKM Darurat

Ia menekankan pentingnya toleransi dan saling menghargai pendapat orang lain. Yang terpenting adalah kerukunan harus tercipta.

Salah satu contoh yang diberikan adalah dengan membantu tetangga yang sedang terkena musibah, misalnya dengan memberi makanan, obat-obatan, atau sekedar melariskan dagangannya.

Langkah-langkah kecil ini dianggap bisa menciptakan kerukunan yang nantinya membantu Indonesia untuk keluar dari permasalahan Covid-19.

Baca Juga: Teknis Menyembelih Hewan Kurban Saat PPKM Darurat, Salah Satunya Semprot Disinfektan

“Alasan orang tidak rukun salah satu penyebabnya karena tidak adil. Saat kegiatan dibatasi, orang kaya bisa berkata jaga jarak dan jaga kesehatan. Namun, orang miskin yang kerja sehari untuk makan hari itu tidak bisa berhenti bekerja. Kuncinya saling bantu,” jelasnya.

Gus Miftah lalu merujuk pada kisah Nabi Musa ketika beliau sedang dilanda musibah musim kemarau berkepanjangan yang menyebabkan kelaparan.

Sholat istisqa sudah dilakukan, bahkan hingga tiga kali, namun Allah SWT belum juga menurunkan hujan.

Saat berdoa, Nabi Musa mendapat jawaban bahwa alasan tidak diturunkannya hujan adalah karena umatnya tidak rukun dan suka berkonflik.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah Saat PPKM Darurat dari MUI

Setelah Nabi Musa berhasil membuat umatnya rukun, Allah SWT akhirnya menurunkan hujan yang menyelamatkan semua orang dari musibah berkepanjangan.

Gus Miftah minta masyarakat belajar dari kisah Nabi Musa ini. Dia mengajak masyarakat untuk rukun dan berdosa bersama membaca shalawat Nariyah.

“Pilihan hidup saling menolong, rukun, dan doa bersama ini sudah ada tuntunan, meniru zaman Nabi Musa. Tetap optimis, jangan takut berlebihan,” pungkasnya.

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id

Tags

Terkini

Terpopuler