Polri Berangkatkan Tim DVI ke Malang untuk Identifikasi 127 Korban Meninggal Akibat Kerusuhan Suporter

- 2 Oktober 2022, 12:41 WIB
Foto ilustrasi: Tim DVI Polri diterjunkan untuk bantu identifikasi 127 korban kerusuhan suporter di Malang.
Foto ilustrasi: Tim DVI Polri diterjunkan untuk bantu identifikasi 127 korban kerusuhan suporter di Malang. /Arema FC

MEDIA JAWA TIMUR - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polri berangkat menuju Malang pada Minggu, 2 Oktober 2022 siang hari ini.

Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, tujuan diberangkatkannya Tim DVI Dokkes Polri tersebut adalah untuk membantu mempercepat proses identifikasi 127 korban meninggal dunia akibat kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Tim DVI Dokkes Polri siang ini akan berangkat ke Malang untuk back up tim DVI Polda Jatim dan dokter setempat guna percepatan identifikasi korban," ungkap Dedi Prasetyo dilansir dari Polda Metro Jaya pada Minggu siang, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Begini Mekanisme Pelaksanaan Operasi Zebra 2022 yang akan Digelar Mulai 3 Oktober Besok Secara Serentak

Selain itu, Dedi menambahkan, Tim DVI Dokkes Polri ini juga fokus untuk memberikan pertolongan medis kepada korban-korban yang dirawat di beberapa RS.

Dedi juga menjelaskan, Polda Jawa Timur saat ini sedang bekerja sama dengan sejumlah pihak, termasuk PT LIB sebagai operator pertandingan Arema Fc vs Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Ketua Panpel Arema FC Buka Suara Terkait Insiden di Stadion Kanjuruhan, Mohon Maaf untuk Keluarga Korban

Sementara itu Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan penyebab banyaknya jumlah korban yang meninggal dunia dikarenakan saat kerusuhan terjadi penumpukan massa.

"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico Afinta pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Jenderal bintang dua ini juga menambahkan untuk 180 orang yang menjadi korban luka kini telah dilakukan perawatan. Mereka kini telah dievakuasi di beberapa rumah sakit.

"Tim medis dan tim gabungan ini melakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion, kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terangnya.

Baca Juga: Peringatan Dini Wilayah Jawa Timur 1 – 3 Oktober 2022, Terjadi Hujan Sedang hingga Lebat Berpotensi Banjir

Sebagai informasi, kerusuhan suporter pecah di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan Malang.

Laga Arema FC dan Persebaya tersebut berakhir 2-3. 

Melihat tim kesayangan mereka kalah, ribuan Aremania mengamuk di dalam dan di luar stadion.

Akibat tragedi ini tercatat 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi.

Baca Juga: PSSI Sesalkan Apa yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan, Liga 1 Dihentikan Satu Pekan

"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Ia menambahkan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

"Hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit," jelas Irjen Nico Afinta.

Baca Juga: Efek Terkena Gas Air Mata pada Tubuh Jangka Pendek dan Panjang, Serta Risiko Kematian yang Bisa Terjadi

Sementara itu, Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing memastikan pihaknya bersama dengan tim dari PSSI segera berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

Itu dilakukan agar saat sidang Komdis nanti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema.

"Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin dikutip dari situs resmi PSSI.

***

Editor: Indramawan

Sumber: PSSI PMJ News


Tags

Terkait

Terkini

x