DKI Jakarta Beri Nama Blok Pemakaman Covid-19, Punya Pesan dan Makna Mendalam

13 Agustus 2021, 14:20 WIB
Blok Makam Syuhada, Salah Satu Blok Pemakaman Covid-19 di DKI Jakarta.* //Instagram/@aniesbaswedan//

MEDIA JAWA TIMUR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi nama salah satu blok pemakaman untuk korban Covid-19 dengan nama Blok Makam Syuhada. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan bahwa bahwa pihaknya telah memberi nama dua blok pemakaman Covid-19 yang ada di Jakarta.

Keputusan ini berangkat dari percakapan antara Anies dengan beberapa keluarga korban meninggal akibat Covid-19 ketika mengantarkan anggota keluarganya untuk dikuburkan.

Baca Juga: Jari Tangan Seorang Warga di Jakarta Terluka karena Cincin, Damkar Bantu Selamatkan

Menurutnya, mereka yang meninggal akibat Covid-19 akan dimuliakan dan diberi tempat yang baik di sisi Tuhan.

Oleh karena itu, Anies memutuskan untuk memberi nama pada dua blok pemakaman Covid-19 dengan nama khusus sebagai simbol penghormatan sekaligus harapan.

“Dari percakapan itulah kemudian, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena Covid-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan,” tulis Anies seperti yang dikutip mediajawatimur.com dari unggahannya di akun Instagram pribadinya @aniesbaswedan pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca Juga: Kasus Vaksin Kosong di Jakarta Utara Berakhir Damai, PPNI: Pasal yang Disangkakan Tidak Tepat

Pemberian nama ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai bahwa mereka meninggal karena telah berjuang melawan musuh nasional.

“Bukan diasosiasikan sebagai korban Covid-19 dan bukan segedar diberi nomor blok,” tambahnya.

Dua blok yang diberi nama itu adalah satu blok pemakaman Islam dan satu blok pemakaman Kristen dan Katolik.

Baca Juga: Dokter Tirta Minta Kemenkes Perhatikan Daerah Selain Jakarta dalam Tangani Covid-19: Indonesia Itu Luas!

Blok pemakaman Covid-19 untuk warga beragama Islam dinamai Blok Makam Syuhada. Nama ini dipilih karena menurutnya memiliki arti yang dalam.

Syuhada dipilih langsung oleh Anies karena menurutnya para korban meninggal akibat Covid-19 adalah para pejuang yang meninggal dengan cara syahid.

“Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu syahid. Insyaallah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT,” ujar Anies.

Baca Juga: Satpol PP Berwenang Sidik Pelanggaran Prokes Dalam Usulan Revisi Perda Covid-19 DKI Jakarta

Sedangkan, blok pemakaman untuk warga beragama Kristen dan Katolik diberi nama Santo Yosef dari Arimatea. Nama ini dipilih setelah Anies berkonsultasi dengan FKUB sebagai perwakilan.

“Bagi warga yang beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama Santo Yosef Arimatea,” ucapnya.

Kedua nama ini sama-sama memiliki makna bahwa para korban meninggal yang dimakamkan di blok tersebut merupakan orang-orang yang sangat dimuliakan Tuhan.

Baca Juga: Pelanggaran PPKM Darurat di Jakarta, Karyawati Dipaksa Masuk Kerja dan Berbohong Jika Ada Sidak

Anies berharap, penyematan nama-nama tersebut bisa menjadi pengingat bagi generasi muda, khususnya sanak saudara dari mereka yang dimakamkan di blok tersebut, agar senantiasai mendoakan mereka.

“Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya,” jelasnya.

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Tags

Terkini

Terpopuler