MEDIA JAWA TIMUR – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Stasiun Klimatologi Jawa Timur telah merilis pernyataan terkait masa pancaroba dan awal musim hujan di Jawa Timur bulan Oktober 2022 ini.
Perilisan pernyataan masa pancaroba dan awal musim hujan di Jawa Timur diinformasikan Stasiun Klimatologi Jawa Timur pada postingan Instagram BMKG Juanda, @infobmkgjuanda, pada 5 Oktober 2022.
BMKG menyebutkan bahwa pada masa ini potensi hujan di Jawa Timur dapat terjadi pagi hingga malam hari dengan intensitas bervariasi, mulai dari rendah, sedang, hingga lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
Baca Juga: Fenomena Kulminasi Akan Terjadi pada 11-14 Oktober 2022, Jadi Hari Tanpa Bayangan
Untuk saat ini wilayah Jawa Timur masih dalam masa fenomena La Nina dengan intensitas lemah juga aktifnya atmosfer Equatorial Rossby.
Fenomena La Nina menurut BMKG terjadi karena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya
Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Baca Juga: Kenapa Suhu Udara di Jawa Timur Mencapai 36 Derajat Celcius? Berikut Penjelasan dari BMKG
Lanjut mengenai fenomena yang terjadi, suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +1.0 s/d +3.0 °C, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.
Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan-awan cumulonimbus yang semakin intens dan mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.
Inilah beberapa wilayah yang patut diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem, seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Kab. dan Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kab. dan Kota Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.
Serta, Tulungagung, Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Malang, Batu, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Kabupaten dan Kota Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Warga di wilayah Jawa Timur tersebut dihimbau untuk mencegah terjadinya bencana saat cuaca ekstrem yang datang dengan membersihkan saluran irigasi/sungai-sungai, memangkas pohon yang lapuk, menertibkan baliho semipermanen, dan lain-lainnya.
Juga perlu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, pohon tumbang, dan tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi di Jawa Timur.
Demikian informasi terkait cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Timur pada bulan Oktober 2022 ini.
Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai cuaca di Jawa Timur dapat memantau berbagi media sosial BMKG Jawa Timur.***