Dinkes Surabaya akan Lakukan Swab Test Rutin untuk Pelajar Setelah PTM Dibuka

- 17 Oktober 2021, 19:10 WIB
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita jelaskan pelaksanaan swab test rutin untuk para pelajar tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita jelaskan pelaksanaan swab test rutin untuk para pelajar tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK. /Pemkot Surabaya

MEDIA JAWA TIMUR - Untuk mengantisipasi penularan Covid 19 di sekolah, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan melakukan swab test rutin untuk para pelajar.

Pelaksanaan swab test tersebut menyasar pelajar tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK di Kota Surabaya.

“Untuk pelaksanaannya minimal 2 minggu hingga satu bulan sekali, apabila PTM (Pembelajaran Tatap Muka) sudah dibuka,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Sabtu, 16 Oktober 2021 kemarin.

Baca Juga: Persiapan PTM, Jubir Covid-19 Minta Orang Tua Lakukan Pengecekan Terhadap Anak

Feny, sapaan akrabnya melanjutkan, agar bisa tercapai dengan baik, pihaknya mengerahkan seluruh layanan fasilitas kesehatan di tingkat Puskesmas yang berada di dalam satu kawasan dengan sekolah tersebut.

Hal ini dilakukan Dinkes untuk mempermudah dan mempercepat tracing di lingkungan sekolah.

“Untuk layanan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan (Nakes) kami ambil dari Puskesmas yang terdekat dengan sekolah tersebut,” ujar dia.

Baca Juga: Mendikbudristek Peringatkan Dampak Buruk PJJ, dan Jelaskan Isu Klaster Covid 19 dari PTM

Sedangkan untuk kapasitas siswa di setiap kelas, Feny mengatakan, maksimal hanya 25 persen siswa pada setiap sesi selama penerapan PPKM Level 3 berlangsung di Kota Surabaya.

Harapannya, pelajar maupun tenaga pendidik bisa menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

“Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,” kata dia.

Baca Juga: Kapolres Kediri Kota Gulirkan Program PPSS untuk Antisipasi Klaster Covid 19 dari PTM

Di samping itu, Feny juga meminta setiap sekolah di Kota Surabaya agar memasang QR code barcode PeduliLindungi sebelum para pelajar masuk di lingkungan sekolah.

Hal ini untuk memudahkan Dinkes melakukan tracing, apabila terdapat pelajar yang terpapar Covid-19.

“Saya meminta untuk memasang QR code barcode aplikasi PeduliLindungi di setiap sekolah di Kota Surabaya, supaya orang tua paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi,” jelasnya.

Baca Juga: Langkah Dispendik Surabaya Cegah Klaster Baru Covid 19 dari PTM

"Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif Covid-19, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah."

Sebagai info, capaian vaksinasi pelajar di Kota Surabaya per 15 Oktober 2021, untuk tingkat SD/MI dosis satu sudah mencapai 78,86 persen, dan dosis dua mencapai 36,05 persen.

Kemudian untuk capaian vaksin pelajar tingkat SMP/MTS dosis satu mencapai 77,13 persen, serta dosis dua mencapai 57,90 persen.

Baca Juga: Tanggapi Munculnya Klaster Covid 19 dari PTM, Komisi X DPR RI: Pentingnya Mitigasi Pelaksanaan Bukan Penundaan

Selain itu, Dinkes Kota Surabaya, juga sudah melakukan asesmen untuk kesiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). ***

Editor: Indramawan

Sumber: Pemkot Surabaya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah