Pemkot Surabaya Isi Tabung Oksigen Secara Mobilisasi, Tunjang Fasilitas Kesehatan

22 Juli 2021, 21:20 WIB
Potret pengisian tabung oksigen secara mobilisasi untuk pasien yang membutuhkan. /Tangkapan layar laman resmi/Humas Surabaya

MEDIA JAWA TIMUR - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara mobilisasi melakukan pengisian ulang tabung oksigen, guna memenuhi ketersediaan oksigen medis.

Mereka mengambil oksigen dari stasiun pengisian, lalu memidahkannya ke beberapa tabung milik rumah sakit dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM).

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menuturkan, pengisian tabung oksigen dengan cara mobilisasi ini dilakukan demi menunjang fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

Baca Juga: Daftar Layanan Pemkot Surabaya untuk Warga: Puskesmas 24 Jam, Ambulans Jenazah Gratis, dan Lainnya

Terutama, dalam memenuhi ketersediaan oksigen bagi pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit dan PKM.

“Jadi di setiap rumah sakit itu ada tabung-tabung oksigen yang telah disiapkan,” kata Febriadhitya yang dikutip mediajawatimur.com dari laman resmi Humas Surabaya pada 21 Juli 2021.

Pengisian ulang oksigen ini dilakukan di Hotel Asrama Haji (HAH), Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), RSUD dr Soewandhie, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) hingga PKM Medokan Ayu dan Simomulyo.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Bebaskan Retribusi SWK, Bantu Pedagang Terdampak Perpanjangan PPKM Darurat

Febri menjelaskan, bahwa setiap hari dilakukannya pengisian tabung oksigen di rumah sakit atau PKM, tercatat ada sebanyak 200 lebih tabung oksigen yang telah diisi.

“Itu kira-kira kita melayani dengan 9 unit pick up on call. Sekitar 200 an tabung lebih, setiap harinya,” ungkap dia.

Per tanggal 20 Juli 2021 ada sebanyak 207 tabung oksigen dalam ukuran besar atau 6 meter kubik yang telah terisi. Sedangkan, untuk ukuran kecil atau 1 meter kubik ada 45 tabung oksigen.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, PO Sumber Group Bus Belum Ada Kepastian Beroperasi Kembali dari Surabaya

Febri menuturkan, pada RSUD BDH, pengisian ulang tabung oksigen dilakukan sebanyak dua rit. Disebabkan, jumlah tabung oksigen yang dimiliki pemkot untuk mentransfer sangat terbatas.

“Karena memang terbatas tabungnya. Misalkan, ambil 40 (tabung) nanti kemudian balik lagi (mengisi) yang kosong lagi,” jelasnya.

Menurutnya, pemkot telah menyediakan tabung oksigen di RSLT, sebab banyaknya permintaan tabung oksigen untuk kebutuhan pasien di sana.

Baca Juga: Standar Perawatan Pasien Positif Covid-19 Rapid Antigen di Surabaya

Apalagi, saat ini RSLT tidak hanya menampung pasien OTG dan gejala ringan saja, tapi ada juga pasien dengan saturasi oksigen di bawah 80 persen.

“Karena prediksinya kemarin sebenarnya RSLT untuk pasien OTG dan gejala ringan. Tapi ternyata yang masuk di sana, kategori saturasinya sudah di bawah 80 persen,” imbuhnya.

Semakin tingginya kebutuhan oksigen di RSLT membuat pemkot menambahi dengan alat oksigen konsentrator sebanyak 100 unit.

Baca Juga: Walikota Surabaya Eri Cahyadi Keluarkan Kebijakan Bayar Parkir Pakai Non Tunai

“Sama Pak Wali Kota juga diberikan satu alat lagi yang sifatnya personal. Artinya, satu orang dikasih alat yang namanya oksigen konsentrator,” ujar Febri.

Febri memaparkan, bahwa alat itu memiliki daya yang terbilang tinggi. Jika semakin banyak pasien di RSLT yang membutuhkan oksigen, otomatis alat itu juga semakin banyak digunakan. Bahkan, listrik sempat padam.

"Ternyata kapasitasnya besar, sekitar 500 watt per satu unit (oksigen konsentrator). Ada sekitar 100 an alat. Insya allah kemarin sudah ada perbaikan, mudah-mudahan sudah tidak ada lagi listrik mati,” pungkasnya.***

 

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Humas Surabaya

Tags

Terkini

Terpopuler