Apple Insider menyebut bahwa Apple menjadi target berikutnya yang didorong pemerintah China untuk menyerahkan data pengguna lokal.
Peraturan tersebut menempatkan Apple berada diposisi yang sulit. Hal ini karena data tersebut dapat digunakan untuk kepentingan persaingan bisnis.
Baca Juga: Kirim 3 Astronot, China Ingin Proyek Stasiun Luar Angkasa Tianhe Selesai Tahun Depan
Adanya undang-undang tersebut secara tidak langsung memaksa Apple untuk menyimpan banyak data di China.
Diketahui, Apple memiliki perusahaan di China, tepatnya di Guizhou yang berdiri pada Mei.
Perusahaan tersebut menjadi pusat operasi data Apple dari pengguna lokal yang harus disimpan di China.
Dengan begitu, Apple telah menyimpan konten iCloud server lokal di China. Namun, dengan peraturan baru dapat memaksa Apple untuk melakukan tindakan yang lebih.
Bisa saja dengan peraturan tersebut dapat mendorong Apple untuk menyimpan informasi sensitif seperti statistik penggunaan iPhone dan log komunikasi dalam perbatasan China.
Jika Apple mematuhi peraturan baru, kemungkinan akan menghadapi peningkatan kritik dari anggota parlemen AS dan aktivis hak asasi maunusia.