Waspada Penyakit Menular di Musim Hujan, Pakar Kesehatan Beri Pesan Penting

- 8 Oktober 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi. Ada berbagai penyakit menular yang bisa menjangkit selama musim hujan.
Ilustrasi. Ada berbagai penyakit menular yang bisa menjangkit selama musim hujan. /Ron Lach/Pexrls/Ron Lach

MEDIA JAWA TIMUR - Musim hujan telah memasuki sebagai wilayah di Indonesia pada awal bulan Oktober 2022 ini.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan sebuah peringatan untuk masyarakat terkait penyakit menular saat musim hujan tiba.

"Pertama, penyakit diare yang sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu," kata Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, 7 Oktober 2022. Dikutip Mediajawatimur.com dari laman Antara.

Baca Juga: Efek Terkena Gas Air Mata pada Tubuh Jangka Pendek dan Panjang, Serta Risiko Kematian yang Bisa Terjadi

Tjandra juga mengatakan bahwa wilayah Jakarta dan berbagai daerah lainnya saat ini tengah dilanda musim hujan yang mengakibatkan beberapa daerah terendam banjir.

Dampak dari bencana banjir yang terjadi mengakibatkan sumber air minum masyarakat dari sumur dangkal akan tercemar.

Selain itu, akan terjadi pengungsian dengan fasilitas dan sarana terbatas, serta kekurangan air bersih.

"Hal tersebut potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat," katanya.

Baca Juga: Berbagai Manfaat Sayuran Bayam bagi Kesehatan: Bisa Cegah Anemia, Kanker, hingga Baik untuk Kesehatan Mata

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan atau minum, dan juga ketika buang hajat, untuk mencegah penyakit menular.

Hal penting lainnya adalah jangan lupa untuk memasak nasi hingga mendidih, menjaga kebersihan lingkungan.

Jika ada gejala diare di lingkungan masyarakat yang menyebar, segera menghubungi petugas kesehatan.

Penyakit lainny di musim hujan salah satunya demam berdarah dengue (DBD).

Baca Juga: Dokter Spesialis Anjurkan Pasien Penyakit Jantung Olahraga 30 menit Setiap Hari, Ini Alasannya

"Hal ini dikarenakan pada musim hujan banyak sampah, misalnya kaleng bekas, ban bekas serta tempat-tempat tertentu terisi air dan terjadi genangan untuk beberapa waktu, yang akhirnya menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk sebagai penular penyakit," katanya.

Untuk mencegah terjadinya pengindukan nyamuk, dengan melaksanakan 3M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

Penyakit selanjutnya, ada leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri yang dinamakan leptospira. Dapat ditularkan melalui kotoran dan urine tikus.

Baca Juga: Diet Tanpa Sarapan Tak Baik bagi Kesehatan? Dokter Gizi Beri Cara Agar Tubuh Tidak Drop

"Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri, berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir," ujarnya.

Tertularnya penyakit tersebut bisa karena luka pada seseorang yang terendam air kotor dari banjir yang sudah terkontaminasi berbagai bakteri salah satunya bakteri leptospira dari tikus.

Hal yang perlu dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi tertularnya penyakit tersebut yaitu dengan selalu menjaga kebersihan, menghindari bermain air saat terjadi banjir, terutama jika mempunyai luka, gunakan pelindung seperti sepatu.

Baca Juga: Ahli Gizi dan Jebolan MasterChef Indonesia Bongkar 5 Tips Siapkan Makanan Sehat yang Baik bagi Kesehatan

"Segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil," katanya.

Penyakit infeksi pernapasan akut (ISPA) juga didapati saat musim hujan tiba.

"Perlu juga diwaspadai peningkatan penyakit kulit, baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain. Kalau musim banjir maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik," katanya.

Baca Juga: Nyeri Menstruasi Apakah Normal? Ketahui 5 Gangguan Haid yang Harus Segera Periksa ke Dokter

Demam tifoid dan lainnya juga perlu diantisipasi saat musim hujan ini.

Jangan sampai penyakit kronik bawaan menjadi lebih parah dengan penyakit menular di musim hujan ini.

Tjandra mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, serta bencana banjir yang terjadi selama berhari-hari.***

 

Editor: Yuliana Kristianti


Tags

Terkait

Terkini

x