Bahaya, Ciri-Ciri, dan Solusi Hadapi Orang Denial atau Ngeyel, Simak Penjelasan Psikolog Analisa Widyaningrum

- 6 Juli 2022, 21:30 WIB
Penjelasan Psikolog Analisa Widyaningrum mengenai bahaya, ciri-ciri, serta solusi menghadapi orang denial atau ngeyel.
Penjelasan Psikolog Analisa Widyaningrum mengenai bahaya, ciri-ciri, serta solusi menghadapi orang denial atau ngeyel. /Tangkapan layar YouTube.com/Analisa Channel

MEDIA JAWA TIMUR - Saat manusia mengalami suatu masalah, akan memunculkan sistem sistem pertahanan diri berupa penyangkalan yang juga disebut denial.

“Dalam psikologi istilahnya denial. Kalau istilah mudahnya ya ngeyel,” ungkap Psikolog Analisa Widyaningrum dikutip Mediajawatimur.com dari kanal youtube miliknya.

Denial merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri ketika seseorang merasa kecewa atau frustasi dengan sebuh kondisi yang membuatnya tidak nyaman.

Baca Juga: 6 Faktor yang Pengaruhi Penurunan Berat Badan, Salah Satunya adalah Tidur

Fase ini adalah respon alami manusia karena manusia tidak mau mengalami kondisi tersebut.

Akan tetapi, jika berlarut dalam fase ini juga bisa membahayakan karena denial itu berarti memblokir diri sendiri.

Lantas, apa bahaya dari denial?

Bahaya Denial

1. Sulit mengenali perasaan diri sendiri.

2. Tidak bisa berpikir tentang langkah ke depan.

3. Gagal move on.

Saat denial, butuh kesadaran eksternal atau masukan dari orang lain, selain diri sendiri. Selanjutnya, dengarkan suara hati.

Baca Juga: Ciri-Ciri Cewek Mamba, Cewek Bumi, dan Cewek Kue dari Warna Pakaian yang Digunakan, Bagus yang Mana?

Ciri-Ciri Orang Denial

1. Menolak membahas masalah
Contohnya dengan kalimat, "Udah deh, nggak usah dibahas lagi".

2. Merasa paling benar
Contohnya, "Udah bener kok. Nggak ada yang salah".

3. Menyalahkan orang lain
Pada saat kita menyalahkan orang lain, artinya sedang mengalami fase denial. Misalnya dengan kalimat, "Tuh, kan, gara-gara kamu aku jadi gini".

4. Terus bertahan meskipun sedang terluka
Orang denial merasa tidak membutuhkan bantuan, "Iya nggak papa. Aku baik-baik saja kok".

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan saat Merasa Marah dan Sedih? Ikuti Cara Ini agar Emosi Tidak Meluap-luap

5. Punya janji-janji palsu dengan diri sendiri maupun orang lain
Janji-janji ini diucapkan dengan beragam kalimat. Misalnya, "Udah deh, nanti aja".

Atau bisa dikatakan orang denial selalu menghindar dan membuat semuanya seperti baik-baik saja.

Solusi

1. Jika orang denial itu adalah diri sendiri, maka mulailah mevalidasi emosi yang kita rasakan. Hal ini bisa dilakukan dengan menayakan pada diri sendiri tentang apa yang dirasakan dan juga benar tidaknya perasaan kita.

Baca Juga: 8 Efek Negatif Tumbuh dengan Strict Parents dan Perfeksionis: Ada 3 Efek Positif Juga!

Selain itu, kita juga bisa mengambil langkah dengan curhat atau bahkan meminta pertolongan professional. Pilihan bagi orang yang kesulitan curhat bisa diganti dengan journaling, baik dalam bentuk tulisan, gambar, maupun rekaman.

2. Jika orang denial adalah orang lain, maka bantu dia untuk mengenali emosinya. Dengan menanyakan apa yang ia rasakan dan memberi ruang untuk bercerita.

Meskipun dia denial, menghakiminya secara langsung bahwa ia denial justru akan semakin membuatnya bertambah denial.

Itulah bahaya, ciri-ciri, serta solusi menghadapi orang denial.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: YouTube Analisa Widyaningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah