Makna Lirik Lagu Ibu Kita Kartini Ada dalam Profil dan Kisah Perjuangan Sang Pahlawan Emansipasi

- 21 April 2022, 22:50 WIB
Makna lirik lagu Ibu Kita Kartini ada pada profil dan kisah perjuangannnya.
Makna lirik lagu Ibu Kita Kartini ada pada profil dan kisah perjuangannnya. /Pixabay/arivleone

MEDIA JAWA TIMUR - Makna lirik lagu "Ibu Kita Kartini" tertuang di dalam profil atau biografi Kartini dan kisah sejarah perjuangannya.

Lirik lagu "Ibu Kita Kartini" sendiri selalu menjadi salah satu yang paling banyak dicari beserta dengan chord-nya, terutama ketika peringatan Hari Kartini.

Seperti lirik lagunya, "Ibu kita Kartini, pendekar bangsa, pendekar kaumnya, untuk merdeka", Kartini adalah pembela emansipasi perempuan.

Baca Juga: Lirik Lagu Ibu Kita Kartini Beserta Chord, Ciptaan WR Supratman

Untuk lebih mudah memaknai lagu Ibu Kita Kartini, berikut profil dan perjuangan Kartini, dilansir Mediajawatimur.com dari Kemendikbud:

RA Kartini adalah sosok perempuan pertama yang memprakarsai perkumpulan dan memajukan pendidikan perempuan.

Dia memulai sebuah sekolah kecil yang mengajarkan baca-tulis, kerajinan tangan, dan memasak.

Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 dan meninggal dunia di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun.

Baca Juga: Syarat dan Cara Pengaktifan Kembali PNS yang Diberhentikan Sementara, Tergantung Penyebab Diberhentikan

Kisah Kartini sebagai tokoh wanita salah satunya tercatat dari buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang diambil dari kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini.

Kumpulan surat tersebut dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht.

Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa.

Baca Juga: Rayakan Hari Kartini, Film 'Yuni' Hadir di Disney+ Hotstar, Berikut Link Streaming dan Fakta Menarik

Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda.

Buah pikir Kartini banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya, menjadikan pendidikan sebagai alat untuk memajukan sebuah bangsa.

Menurut Kartini, pengetahuan yang diperoleh seseorang merupakan cara untuk mencapai kebahagiaan bagi individu atau sekelompok orang.

Baca Juga: Kartini Tak Hanya Populer di Indonesia, Tapi Juga di Belanda Sehingga Banyak Dijadikan Nama Jalan

Kartini memiliki harapan yang sangat dalam bagi kaum bumiputra untuk mendapatkan pendidikan. Semua itu ditujukan untuk mengembangkan manusia yang cerdas dan berkarakter.

Jika membaca surat-surat Kartini yang ditujukan kepada Ny Abendanon, sebagian besar berisi kritik dan solusi seorang perempuan untuk kemajuan negaranya.

Pada tahun itu ia mampu memunculkan ide-ide yang maju, bahkan terlalu maju untuk zaman Hindia Belanda kala itu dan bandingan kaum pribumi.

Baca Juga: Antisipasi Demo Mahasiswa di Hari Kartini, Kepolisian Lakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas Sekitar Istana

Kartini sangat concern perihal pendidikan dan sikap anti kekerasan, sehingga sering dikatakan bahwa gagasan Kartini adalah suatu ramalan tentang masa depan.

Sebuah surat Kartini yang penting untuk dijadikan sebagai alat melihat bagaimana tekad dan komitmennya dalam pendidikan adalah suratnya ke Stella.

"Bagi saya, hanya ada dua macam keningratan: keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yang lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya…”(Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899).

Pendidikan perempuan di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Saat itu, telah terjadi perubahan-perubahan masyarakat di Indonesia yang diawali dengan perubahan pandangan bumiputera.

Baca Juga: Daftar Peringatan Hari Besar Nasional dan Internasional April 2022, Ada Hari Kartini, Konferensi Asia-Afrika

Pada saat yang sama, gagasan tentang kemajuan mulai tumbuh dan salah satunya tentang pendidikan perempuan.

Hasil gerakan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran telah membuahkan hasil yang baik.

Beberapa prestasinya adalah mendirikan sekolah perempuan, organisasi perempuan, dan yang terpenting memajukan pendidikan perempuan.

Status sosial perempuan juga berubah. Di bidang politik, perempuan diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pemilihan anggota DPR.

21 April setiap tahunnya merupakan salah satu hari bersejarah bagi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Ternyata RA Kartini dan Ratu Elizabeth II Sama-Sama Lahir Tanggal 21 April!

Pada tanggal 2 Mei 1964 menjadi momen di mana Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Indonesia melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964.

Saat itu, Presiden Soekarno juga menetapkan hari lahir Kartini, yakni 21 April sebagai Hari Kartini yang masih diperingati hingga sekarang.

Peringatan Hari Kartini merupakan waktu untuk mengenang perjuangannya mencapai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, khususnya di bidang pendidikan.

Salah satu kutipan akan ucapan Kartini yang paling dikenang ialah:

Baca Juga: Bagai Kado Jelang Hari Kartini, Perjalanan dan Perjuangan Panjang RUU TPKS Akhirnya Sah jadi UU!

“Kami di sini memohon diusahakannya pengajaran dan pendidikan anak-anak wanita, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak wanita itu menjadi saingan laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam (sunnatullah) sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama,” ucap RA Kartini seperti yang dikutip dari ‘Celoteh RA Kartini: 232 Ujaran Bijak Sang Pejuang Emansipasi’ oleh Ahmad Nurcholish (2018).

Demikianlah ulasan mengenai perjuangan Kartini yang rupanya menginspirasi lirik lagu "Ibu Kita Kartini".***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Kemendikbud


Tags

Terkait

Terkini