Kedua, judul dan bingkai tulisan laman tersebut memberikan kesan, seolah-olah seluruh program TV yang diisi Ayu Ting Ting diminta dihentikan, karena statusnya sebagai janda.
Padahal, yang diminta dihentikan adalah program tertentu karena adegan yang tidak patut (mendidik).
Baca Juga: Herry Wirawan Divonis Mati, Tidak Ada Tempat Bagi Predator Seksual
Founder DroneEmprit, Ismail Fahmi mengatakan bahwa MUI di dalamnya memiliki kompenen yang sangat banyak dari berbagai elemen umat Islam di Indonesia.
Ismail menduga sebagian dari mereka yang tidak suka dengan MUI mencari media untuk melahirkan sentimen terhadap MUI.
"Media itu mempunyai kekuatan untuk membangun setting atau agenda setting. Ada yang kemudian mereka mengambil berita yang lama. Jadi berita yang lama seperti Ayu Ting Ting itu konteks dihapus, tujuannya untuk melahirkan sentimen terhadap MUI," ucap Ismail.
Dalam kasus hoaks Ayu Ting Ting, ia mengungkapkan bahwa laman tersebut mencari berita lama meskipun kejadiannya betul, tetapi diberitakan kembali dengan menghilangkan konteksnya.
Baca Juga: Tak Setuju Herry Wirawan Dihukum Mati, ICJR: Bukan Solusi bagi Korban
“Misalnya itu kan konteks dalam syiar Ramadan kan?! Ramadannya dihapus seolah-olah kejadiannya baru terjadi setelah soal isu label halal. Kesannya MUI selalui menimbulkan masalah, sehingga orang makin gak suka dengan MUI,” sambungnya.
Semakin parah ketika masyarakat cenderung tidak mengecek informasi yang diterima. Sehingga, banyak yang kemudian termakan informasi hoaks.