Masyarakat Mulai Kesulitan Cari Rumah Sakit di Jakarta, KSP: Ketersediaan Tempat Tidur Masih Mencukupi

27 Januari 2022, 17:30 WIB
Foto Ilustrasi: Pemerintah memastikan hingga kini ketersediaan tempat tidur di rumah sakit masih mencukupi. /Kementerian Kesehatan

MEDIA JAWA TIMUR - Kantor Staf Presiden (KSP) menerima laporan bahwa ada masyarakat yang kesulitan dalam mencari rumah sakit di Jakarta.

Terkait dengan hal ini, Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo menjelaskan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit di Jakarta mulai meningkat.

"Data per Rabu, 26 Januari 2022 kemarin, BOR RS di Jakarta mencapai 45 persen," kata Abraham dalam keterangan yang dilansir melalui portal berita Polda Metro Jaya pada Kamis, 27 Januari 2022 hari ini.

"Dan KSP sudah mulai menerima laporan warga yang kesulitan mencari rumah sakit."

Baca Juga: Shandy Aulia, Artis Pemeran Eiffel.. I'm in Love Jalani Pemeriksaan atas Perseteruan dengan Laura Aprilya

Lebih lanjut Abraham mengatakan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta saat ini justru didominasi oleh pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala.

Padahal, seharusnya masyarakat dan rumah sakit lebih mengutamakan pasien yang sakit berat, lansia, dan komorbid.

Namun demikian, Abraham memastikan hingga kini ketersediaan tempat tidur masih mencukupi.

Baca Juga: Ketua KPK Jelaskan Alasan Pemakaian Istilah 'Tangkap Tangan' Gantikan Operasi Tangkap Tangan (OTT)

"Konversi bed untuk Covid-19 terus dilakukan, dan untuk stok obat-obatan di RS juga sudah distribusikan oleh Kemenkes," urainya.

Pemerintah sudah menyiagakan 1.011 Rumah Sakit dan 82.168 Tempat Tidur untuk pasien Covid-19.

Hal ini dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga: Kapolri Sambut Penandatanganan Perjanjian Ekstradisi Indonesia dan Singapura: Penegakan Hukum Lebih Optimal

Pemerintah juga sudah menyiapkan obat-obatan untuk tiga bulan ke depan.

Di antaranya Oseltamivir sebanyak 13 juta, Favipiravir 91 juta, Remdesivir 1,7 juta, Azythromycin 11 juta, dan Multivitamin 147 juta.

"Masyarakat tidak perlu panik. Apalagi WHO menyebut varian Omicron lebih ringan ketimbang delta. Yang penting waspada proposional," pintanya.

Baca Juga: Kerangkeng Manusia Diduga untuk Perbudakan Ditemukan di Rumah Bupati Nonaktif Langkat

Tak lupa, Abraham mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 varian Omicron tanpa gejala atau ringan, lebih memanfaatkan Isolasi Mandiri (Isoman) dan telemedicine.

Editor: Indramawan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler