Ia menuturkan, konsep tersebut secara garis besar adalah membaca dan melukiskan puisi dengan menyelami filosofi "Heneng, Hening, Henung,".
Lebih lanjut, Imam menjelaskan persiapan acara tahunan tersebut dilakukan secara singkat.
“Dari teman-teman panitia mempersiapkan acara ini kurang lebih satu bulan, dan tentu pasti ada hambatan dalam persiapannya," ujar mahasiswa yang juga mengetuai BSO Pakarsajen tersebut.
Ia menyampaikan, hambatan dan tantangan tersebut terasa menggembirakan ketika mendengar apresiasi dan kebahagiaan dari Kaprodi Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Wadek I FIB Unair.
"Dari situ kemudian kami merasa bahwa apa yang telah diusakan dan dimaksimalkan telah membuahkan hasil dari apresiasi, kehadiran penonton, kemeriahan dan kelancara acara, serta tepuk tangan begitu penampilan dimulai dan diakhiri. Ya, itu cukup melegakan,” ujar pemuda kelahiran Kebumen tersebut.
Tak lupa, Imam juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara, kepada sponsorship, tenant, media partner, dan lainnya.
Imam berharap, ke depan MPA akan tetap menjadi wadah bagi kehidupan Sastra yang ada di Surabaya dan sekitarnya.
Sebagai informasi, serangkaian acara MPA telah mengadakan kelas kepenulisan pada pertengahan November 2022.