MEDIA JAWA TIMUR - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya menegakkan berbagai pencegahan dalam menghadapi kenaikan kasus Covid-19 dan adanya varian baru Omricon.
Beberapa diantaranya yang menjadi sorotan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi adalah swab hunter dan 3T (testing, tracing, treatment).
Ia bahkan menyebut perbandingan pelaksanaan tracing di Surabaya minimal 1 dibanding 20 orang.
Baca Juga: Fasilitas Isoter Pemkot Surabaya Dapat Apresiasi dari Khofifah: Ada Ruangan VIP-nya, Keren Sekali!
"Kalau kita memasifkan kembali swab hunter dan 3T, kita akan lebih tahu kluster-klusternya, minimal tracing itu 1:20," ujarnya sebagaimana dikutip Mediajawatimur.com dari laman Pemkot Surabaya pada 7 Februari 2022.
Selain itu, upaya Pemkot Surabaya lain juga termasuk menyiapkan lokasi isolasi terpusat (isoter) di Hotel Asrama Haji (HAH) dan RS Lapangan Tembak (RSLT).
Selain swab hunter dan 3T, pelaksanaan swab massal juga akan dimasifkan disertai dengan membuka layanan Puskesmas 24 jam.
Baca Juga: Vaksinasi Massal Booster Moderna 8-12 Februari 2022 di Atlas Sport Club Surabaya, Berikut Detailnya
Perpanjangan layanan Puskesmas 24 jam menurut Eri dilaksanakan agar pasien di tingkat kelurahan dan kecamatan segera ditangani setelah dinyatakan positif.