Harapannya, pelajar maupun tenaga pendidik bisa menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
“Baik siswa maupun tenaga pendidik harus terus menerapkan prokes. Mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan. Kemudian meja dan kursi antar siswa harus diperhatikan jaraknya,” kata dia.
Baca Juga: Kapolres Kediri Kota Gulirkan Program PPSS untuk Antisipasi Klaster Covid 19 dari PTM
Di samping itu, Feny juga meminta setiap sekolah di Kota Surabaya agar memasang QR code barcode PeduliLindungi sebelum para pelajar masuk di lingkungan sekolah.
Hal ini untuk memudahkan Dinkes melakukan tracing, apabila terdapat pelajar yang terpapar Covid-19.
“Saya meminta untuk memasang QR code barcode aplikasi PeduliLindungi di setiap sekolah di Kota Surabaya, supaya orang tua paham tentang pentingnya melakukan vaksinasi,” jelasnya.
Baca Juga: Langkah Dispendik Surabaya Cegah Klaster Baru Covid 19 dari PTM
"Kalaupun ada yang tertular, kita bisa mencari atau melakukan tracing dari mana dia tertular. Misalnya, seperti kemarin ada yang positif Covid-19, ternyata terpaparnya bukan di sekolah tetapi di luar sekolah."
Sebagai info, capaian vaksinasi pelajar di Kota Surabaya per 15 Oktober 2021, untuk tingkat SD/MI dosis satu sudah mencapai 78,86 persen, dan dosis dua mencapai 36,05 persen.
Kemudian untuk capaian vaksin pelajar tingkat SMP/MTS dosis satu mencapai 77,13 persen, serta dosis dua mencapai 57,90 persen.