Lumajang Panen Pertama Kopi Sehat Berbasis Organik yang Diharapkan Jadi Produk Unggulan

- 6 Juni 2021, 11:23 WIB
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si menghadiri panen raya kopi organik dan ngopi bareng Kebun Poktan Wonokoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (5 Juni 2021).
Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si menghadiri panen raya kopi organik dan ngopi bareng Kebun Poktan Wonokoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu (5 Juni 2021). /Humas Polres Lumajang

MEDIA JAWA TIMUR - Panen pertama kopi organik ini adalah hasil kerja keras petani Lumajang yang saat ini sedang mencoba kembangkan kopi sehat.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, Ir. Paiman, ada sekitar 25 orang petani tanaman kopi yang sudah mencoba. Ada yang berhasil, dan ada juga yang belum berhasil.

“Bagi petani yang berhasil ojok medit, yang berhasil ilmu diberikan, yang tidak berhasil ojok gengsi takon,” ujarnya dalam campuran bahasa Jawa.

Baca Juga: Masuki Panen Raya, Khofifah Siapkan Langkah untuk Pastikan Beras Terserap Baik dan Tidak Jatuh Harga

Sementara Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Lumajang Ischaq Subagio menjelaskan, kopi sehat berbasis organik ini tidak menggunakan pestisida, dan menggunakan bahan-bahan alami organik, serta pupuk organik.

Menurut Ischaq, penanaman kopi dulu 3 ons kering, sekarang diprediksi sampai 3 kg.

“Jadi ada sepuluh kali lipat, sebelum menggunakan pupuk Sari Luhur dan perawatan berbasis organik,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden Jokowi Kunjungi Tempat Pengelolaan Sampah di Surabaya dan Pusat Pemasaran Ikan di Lamongan

Kalau biaya lebih murah, karena mengambil bahan dari alam jadi seperti pelepah pisang dan daun-daun, rumput-rumput perdu itu bisa kita aplikasikan, dibantu dengan dekomposer dari pupuk Sari Luhur.

“Menghemat hampir 60 persen, dulu memang sama sekali belum tersentuh teknologi tidak menggunakan pupuk kimia,” terang Ischaq.

Kepala Desa Jugosari, Mahmudi menyampaikan sangat mendukung atas diselenggarakan acara panen raya ini.

Baca Juga: Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi Instruksikan Wilayah Kecamatan Solokuro Jadi Sentra Buah Durian

Sebelumnya pihaknya sudah menurunkan aparaturnya untuk mendampingi petani-petani kopi.

“Harapan saya ini bukan yang terakhir, tapi merupakan langkah awal kita menuju Jugosari, paling tidak petani-petanu ini lebih sejahtera,” harap Kades.

Usai panen kopi, kegiatan dilanjutkan penyerahan produk kopi olek Kelompok Tani Wonokoyo kepada tamu undangan.

Baca Juga: Produksi Padi dan Beras di Jawa Timur Tahun 2020 Lalu Tertinggi Se-Indonesia

Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, S.I.K., M.Si, Kepala Dinas Pertanian Ir Paiman, Ketua HKTI Lumajang Ischaq Subagio, Forkopimca Candipuro, Kades Jugosari, Staf Dinas Pariwisata, Staf Dinas Ketahanan Pangan, Asper, Kadin Lumajang, Ketua HIPMI, Pemuda Pancasila, Kelompok Tani Wonokoyo Jugosari Candipuro.

Di sela-sela panen raya kopi, Kapolres Lumajang berkesempatan ikut memetik kopi warna merah milik Jumingin, dan menyampaikan ini adalah pengalamannya yang pertama.

“Ini pengalaman luar biasa bagi saya, karena baru pertama kali ini memetik kopi,” ujar Eka Yekti saat memetik kopi.

Baca Juga: Meski Pandemi, Nilai Ekspor Produk Perikanan Jatim Terus Naik Hingga Mencapai Rp208,800 Miliar

"Mudah-mudahan kopi ini menjadi produk unggulan Kabupaten Lumajang, bahwa kopi ini tidak kalah dengan daerah lain."

Menurut Kapolres Lumajang, banyak ilmu yang diajarkan, bagaimana cara memetik kopi, dan pengembangannya sampai dengan panen unggulan kelompok tani.

“Wonokoyo sungguh luar biasa, kita patut berterima kasih juga kepada pupuk organik Sari Luhur. Terbukti kemarin saya juga menghadiri padi organik, sekarang kopi organik. Hasil dua-duanya memang luar biasa,” terangnya. ***

Editor: Indramawan

Sumber: Humas Polres Lumajang


Tags

Terkini

x