Daftar Wilayah Jawa Timur yang Terdampak Fenomena Kulminasi atau Hari Tanpa Bayangan pada 11- 14 Oktober

11 Oktober 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi. Hari Tanpa Bayangan terjadi di Jawa Timur pada 11-14 Oktober 2022. /Pixabay/Sasint

MEDIA JAWA TIMUR - BMKG telah menginformasikan terkait fenomena Kulminasi atau yang dikenal sebagai Hari Tanpa Bayangan. Fenomena itu terjadi pada 11-14 Oktober 2022. 

Fenomena Kulminasi yang terjadi ini bukanlah hal yang berbahaya atau perlu ditakuti karena BMKG Stasiun Meteorologi Juanda mengatakan hal ini normal.

Berikut ini daftar wilayah yang mengalami fenomena Kulminasi atau hari tanpa bayangan:

Baca Juga: Sebagian Wilayah Jawa Timur 10 – 16 Oktober 2022 Alami Cuaca Ekstrem, BMKG: Berpotensi Hujan Es

· Surabaya
· Sumenep
· Pamekasan 
· Bangkalan
· Gresik
· Lamongan
· Tuban
· Bojonegoro
· Sampang
· Sidoarjo
· Mojosari
· Mojokerto
· Jombang
· Caruban

Baca Juga: Harga dan Cara Beli Tiket Konser Euforia Fest 2022 di Ponorogo yang Dimeriahkan oleh Denny Caknan

· Ngawi
• Situbondo
· Bondowoso
· Kraksaan
· Probolinggo
· Pasuruan 
· Bangil
· Batu
· Ngasem 
· Kediri
· Nganjuk
· Madiun
· Ponorogo
· Magetan
· Banyuwangi

Baca Juga: Fenomena Kulminasi Akan Terjadi pada 11-14 Oktober 2022, Jadi Hari Tanpa Bayangan

· Jember
· Lumajang
· Malang
· Kepajen
· Kanigoro
· Blitar 
· Tulungagung
· Trenggalek
· Pacitan 

Fenomena Kulminasi sendiri terjadi karena gerak equator matahari yang berjalan menuju Selatan.

Matahari akan mengalami titik kulminasi utama yang akan terjadi pada tanggal 11-14 Oktober 2022. 

Dapat disimpulkan, bahwa Kulminasi adalah kondisi di mana matahari tepat berada di atas lintang pengamat, sehingga menyebabkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpu dengan benda itu sendiri atau bisa disebut sebagai hari tanpa bayangan.

Baca Juga: Rute Baru Suroboyo Bus Siap Meluncur ke Eco Wisata Romokalisari, Hanya Beroperasi Sabtu Minggu!

Fenomena ini berhubungan dengan perubahan suhu udara di wilayah Jawa Timur yang meningkat secara drastis. 

Suhu udara maksimum di wilayah Jawa Timur selama beberapa hari terakhir telah mencapai 35-36°C yang terjadi di Surabaya dan sekitarnya.

Penyebab peningkatan suhu udara yang terjadi karena fenomena gerak semu matahari pada tanggal 23 September 2022 lalu berada di garis Equator (Equinox).

Fenomena bergeraknya Equator ini terjadi secara periodik dua kali dalam setahun dan tidak ada kaitannya dengan fenomena gelombang panas (heat wave). 

Baca Juga: Google Sebut 'Healing' Jadi Tren Menarik Pariwisata Indonesia, Desa Wisata Jadi Destinasi Favorit Traveler

Diprakirakan suhu udara masih akan cukup tinggi pada bulan Oktober mendatang.

Namun, tidak semua wilayah di Jawa Timur akan mengalami fenomena ini, beberapa wilayah akan mengalami masa peralihan/pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

Ada himbauan dari BMKG agar masyarakat mengantisipasi suhu udara panas dan perubahan cuaca yang terjadi seketika.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler