Wali Kota Gaza Sebut Kematian Warganya adalah Upaya Putus Asa Israel Demoralisasi

- 20 Mei 2021, 14:00 WIB
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza Palestina, 11 Mei 2021.
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza Palestina, 11 Mei 2021. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Konflik dimulai setelah eskalasi di Yerusalem Timur. Para aktivis mengecam kebijakan kolonialisme pemukim Israel di lingkungan Sheikh Jarrah dan serangan kekerasan oleh polisi Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa selama hari-hari terakhir Ramadhan.

 

Israel telah melakukan serangan pada titik-titik strategis, sehingga warga Palestina yang terkena serangan lebih sulit untuk mengakses kebutuhan.

Menurut laporan Al Jazeera, serangan Israel di Gaza telah menargetkan jalan dan area yang dekat dengan rumah sakit, menghalangi pergerakan ambulans dan kendaraan pertahanan sipil dalam menjangkau dan mengangkut korban luka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Alih Status Pegawai KPK Tidak Boleh Rugikan Pegawai

Jalur telekomunikasi, jaringan listrik, sistem pembuangan limbah, dan jaringan pipa air juga telah dibom.

Tak terkecuali, kafe tepi pantai, pabrik, toko komersial, pusat amal, dan institut kejuruan.

Menurut pejabat setempat, total biaya material sejauh ini diperkirakan sekitar $ 322,3 juta atau sekitar Rp4.673,35 miliar.

Setidaknya ada 227 warga Palestina, termasuk 64 anak-anak, telah tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menginformasikan setidaknya 72.000 orang telah mengungsi dengan mayoritas mencari perlindungan di 58 sekolah UNRWA di seluruh Gaza.***

Halaman:

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkait

Terkini