MEDIA JAWA TIMUR - Beberapa waktu lalu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berpesan kepada jemaah haji Indonesia yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2022 ini, untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Arab Saudi.
Menag mengingatkan, saat pelaksanaan ibadah hingga puncak haji diperkirakan duhu di Arab Saudi bisa mencapai 50 derajat celcius.
Terkait dengan hal ini, Kementerian Kesehatan memberikan edukasi kepada jemaah haji untuk terhindar dari dehidrasi.
Berikut ini beberapa tips yang diberikan Koordinator Promosi Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan, dr. Edi Supriyatna dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan.
- Harus minum air yang dicampur elektrolit, jangan tunggu haus.
- Fungsi elektrolit di sini bukan sebagai obat diare, melainkan sebagai pengganti mineral yang hilang selama menjalankan aktivitas di tengah cuaca yang sangat terik dan minim kelembaban.
- Konsumsi elektrolit dilakukan setelah jemaah haji melakukan aktifitas di luar hotel, dengan mencampurkan 1 sachet oralit dengan 600 ml air.
Baca Juga: 2.531 Kuota Jemaah Haji Tahun 2022 yang Tersisa akan Diisi Cadangan, Bagaimana Ketentuannya?
- Minum air 5-6 botol sehari dengan takaran 600 ml air setiap botolnya.
- Hindari pajanan sinar matahari langsung dengan lengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya dengan menggunakan topi dengan bibir (pinggiran) yang lebar sehingga kepala bisa terhindar dari sengatan langsung.
- Jemaah diminta untuk sering menyemprot bagian tubuh yang terpapar pajanan matahari langsung, terutama muka dan tangan.
- Jemaah juga diminta untuk menggunakan pakaian yang longgar dan mudah menyerap keringat, serta selalu menggunakan alas kaki saat bepergian.
Baca Juga: Layanan Jemaah Haji Indonesia 2022 di Arab Saudi: Mulai Akomodasi dan Transportasi Hingga Konsumsi
Menurut dr. Edi Supriyatna, perbedaan suhu yang ekstrim ditambah kelembaban yang rendah di Arab Saudi, menimbulkan potensi dehidrasi bagi jemaah haji.