MEDIA JAW TIMUR - Sariawan adalah penyakit yang bisa diderita siapa saja.
Sariawan merupakan infeksi jamur umum yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans.
Candida hidup di dalam tubuh dan di permukaan kulit, biasanya tanpa masalah. Namun, ketika berkembang biak, dapat menyebabkan infeksi di berbagai area tubuh, seperti:
Baca Juga: Cara Mengobati Asam Urat Secara Alami di Rumah, Ampuh Meredakan Nyeri
1. kerongkongan
2. Mulut
3. Tenggorokan
4. Daerah selangkangan
5. Ketiak
6. Alat kelamin
Ternyata faktor yang menyebabkan sariawan tak hanya karena seseorang kekurangan vitamin C.
Baca Juga: Apakah Vaksin Pfizer dan Moderna Halal? Cek Dulu Kata MUI
Namun ada faktor lain yang menyebabkan seseorang rentan terhadap sariawan.
Dilansir Mediajawatimur.com dari Healthline, wanita lebih mungkin mengalami sariawan atau kandidiasis genital berulang daripada pria. Selain itu, wanita yang sedang hamil juga lebih berisiko terkena sariawan.
Belum menyelesaikan perawatan sariawan secara penuh dari kejadian sebelumnya juga bisa menjadi penyebab mudah sakit sariawan.
Orang yang mengalami kesulitan mengelola diabetes dan didiagnosis dengan HIV atau penyakit autoimun lainnya juga mudah sariawan.
Baca Juga: Berapa Kalori Satu Buah Pisang? Ini Kandungan Nutrisi Lengkapnya, Termasuk Karbohidrat dan Gula
Kemudian, orang lainnya yang dapat terkena sariawan adalah mereka yang sedang menjalani kemoterapi dan perokok aktif.
Pemilik mulut kering serta orang yang menggunakan kortikosteroid untuk mengobati gejala asma juga sangat rentan.
Berikut 10 faktor lain yang dapat memicu sariawan berulang:
1. Stress
2. Kecenderungan genetik, khusus untuk wanita
3. Resistensi pengobatan
4. Minum antibiotik
Baca Juga: Tips Kulit Cerah dan Glowing dengan Mudah dan Cepat , Ikuti 5 Langkah Ini
5. Memakai pakaian ketat
6. Menggunakan produk yang mengiritasi area sensitif
7. Siklus menstruasi, yang dapat menyebabkan episode sariawan bulanan
8. Perubahan pH hormonal atau vagina
9. Aktivitas seksual
10. Memiliki sistem kekebalan yang lemah (seperti HIV atau perawatan kemoterapi)***