MEDIA JAWA TIMUR - Gas air mata biasanya digunakan oleh polisi atau personel militer untuk membubarkan massa.
Pada 1 Oktober 2022, gas air mata ditembakkan di Stadion Kanjuruhan saat kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya selesai.
Penggunaan gas air mata sendiri dilarang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pasal 19 Pitchside stewards (b) yang berbunyi, "No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used".
Terdapat efek jangka pendek dan jangka panjang pada orang-orang yang terkena gas air mata, tergantung bagaimana kondisi kesehatan tubuh mereka.
Dilansir Mediajawatimur.com dari Medicalnewstoday, gas air mata adalah istilah umum untuk bahan kimia yang mengiritasi kulit, paru-paru, mata, dan tenggorokan.
Gas air mata dapat menyebabkan gejala yang lebih parah pada orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Kebanyakan orang pulih dengan cepat dari efek gas air mata. Namun, mereka tetap harus mencari nasihat dari medis jika bersentuhan dengan zat ini.
Terlepas dari namanya, gas air mata bukanlah gas. Ini terdiri dari bahan kimia padat atau cair, biasanya dalam bentuk semprotan atau bubuk.
Zat ini bereaksi dengan kelembaban menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Inilah kenapa gas air mata mempengaruhi area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Berikut efek jangka pendek dan panjang bagi yang terkena gas air mata:
Efek jangka pendek
Efek langsung dari gas air mata pada mata meliputi:
Baca Juga: Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Lengkap Pernyataan Kedua Tim
- Berair, terbakar, dan kemerahan pada mata.
- Penglihatan kabur terbakar.
- Iritasi di mulut dan hidung.
- Kesulitan menelan
- Mual dan muntah
- Sulit bernafas
- Batuk
- Mengi
- Iritasi kulit
- Ruam
Seseorang mungkin juga merasakan sensasi sesak di dada, atau merasa tersedak.
Efek gas air mata akan hilang dalam 15-20 menit.
Selain paparan gas air mata pada tubuh, tabung yang digunakan untuk menembakkan zat ini juga dapat menyebabkan cedera.
Tabung bisa panas dan dapat menyebabkan luka bakar. Benturan tabung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada wajah, mata, atau kepala.
Baca Juga: Dokter Spesialis Anjurkan Pasien Penyakit Jantung Olahraga 30 menit Setiap Hari, Ini Alasannya
Efek jangka panjang dan risiko kematian
Jika seseorang meninggalkan area yang terdapat gas air mata, dan gejalanya hilang segera setelahnya, risiko cedera jangka panjangnya rendah.
Namun, para ilmuwan masih belum cukup tahu tentang efek gas air mata yang tersisa pada tubuh.
Paparan gas air mata di dalam ruangan, atau dalam jumlah besar, mungkin memiliki efek kesehatan yang serius. Ini termasuk:
- Glaukoma
- Kebutaan
- Luka bakar kimia
- Gagal napas
Orang dengan kondisi pernapasan kurang baik memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala serius setelah terpapar gas air mata.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Smartphone Murah Terbaik di Tahun 2022
Kondisi ini termasuk asma dan penyakit paru obstruktif kronik.
Ada juga risiko yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas.
Risiko cedera akibat gas air mata lebih besar di dalam ruangan daripada di luar.
Gas air mata yang terperangkap di dalam dapat meningkatkan paparan seseorang terhadap bahan kimia ini.
Menembakkan beberapa tabung gas air mata dapat meningkatkan konsentrasi gas air mata di udara. Ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah.***