Penyakit Cacar Monyet: Ini Gejala, Penularan, hingga Cara Pencegahan, Sudah Ada di Indonesia?

9 Agustus 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi cacar monyet yang sedang jadi perhatian masyarakat global. Ketahui penjelasan, gejala, penularan, dan cara pencegahannya. /Freepik/monkeypox

MEDIA JAWA TIMUR - Penyakit cacar monyet atau monkeypox belakangan ini menghebohkan masyarakat di Indonesia.

Pada 19 Juli 2022 terdapat kabar bahwa salah satu warga di Jawa Tengah ada yang menjadi suspek penyakit cacar monyet.

Akan tetapi, setelah Kementerian Kesehatan melakukan dua pengujian kepada suspek cacar monyet tersebut, disebutkan bahwa hasilnya negatif.

Baca Juga: Lakukan Hal Berikut untuk Mencegah Risiko Stunting, Penuhi Kebutuhuan Gizi Hingga Hindari Asap Rokok

Dengan kedua hasil pengujian tersebut, hingga saat ini belum ada kasus penularan penyakit cacar monyet yang terdeteksi di wilayah Indonesia.

Lalu, apa itu penyakit cacar monyet tersebut?

Berikut penjelasan mengenai penyakit cacar monyet, dilansir Mediajawatimur.com dari Kementerian Kesehatan:

Penjelasan Penyakit Cacar Monyet
Cacar monyet merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama monkeypox. 

Awalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Waspada Cacar Monyet! Lakukan Pencegahan Berikut untuk Meminimalisir Penularan

Akan tetapi, penyakit ini juga dapat menyebar antat sesama manusia.

Sejak Mei 2022, penyakit cacar monyet mulai menjadi perhatian masyarakat global.

Hal ini terjadi setelah WHO mendapat laporan dari berbagai negara yang beberapa warganya sudah terdeteksi terkena penyakit cacar monyet.

Beberapa negara yang melaporkan kasus cacar monyet pada Mei 2022 yakni Australia, Jerman, Belanda, Portugal, Inggris, dan lainnya.

Baca Juga: Cara Mengurangi Stres dengan Mengonsumsi 11 Makanan Berikut, di Antaranya Cokelat dan Wortel

Gejala Penyakit Cacar Monyet
Berikut adalah gejala penyakit cacar monyet pada manusia:

- Demam
- Sakit kepala hebat
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Lemas
- Pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan)
- Ruam atau lesi kulit. 

Ruam atau lesi pada kulit ini akan berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.

Gejala yang dialami penderita cacar monyet ini umumnya akan terjadi selama 2-4 minggu setelah terinfeksi dan biasanya akan sembuh sendiri.

Baca Juga: Tubuh Pendek Belum Tentu Stunting! Ini Ciri dan Penyebab Stunting pada Anak yang Diungkap Ketua BKKBN

Akan tetapi, dalam kondisi tertentu, penyakit cacar monyet ini bisa meyebabkan komplikasi medis hingga kematian.

Penularan Penyakit Cacar Monyet
Penyakit cacar monyet ini bisa ditularkan dari manusia satu ke manusia lain maupun dari hewan ke manusia.

Berikut penularan penyakit cacar monyet dari satu manusia ke manusia lain:

Penyakit ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak erat dengan seseorang yang memiliki ruam monkeypox.

Kontak yang dimaksud yakni berupa kontak tatap muka, kulit ke kulit, mulut ke mulut atau mulut ke kulit, termasuk kontak seksual.

Baca Juga: Cara Mengetahui Produk Kecantikan yang Aman, Waspadai Penggunaan Merkuri yang Berbahaya!

Penularan juga bisa dengan adanya sentuhan pada benda-benda yang sebelumnya dipegang atau dipakai oleh penderita.

Ibu hamil juga bisa menularkan cacar monyet kepada bayi yang dikandung dari kulit ke kulit.

Sementara itu, penyebaran cacar monyet dari hewan ke manusia terjadi melalui kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi, umumnya adalah hewan pengerat dan primata.

Penularan ini bisa diminimalisir dengan menghindari kontak dengan hewan liar, terutama yang sedang sakit atau yang sudah mati.

Baca Juga: Cara Cepat dan Aman Menurunkan Berat Badan, Lihat Perubahannya dalam Dua Minggu!

Cara Pencegahan Penyakit Cacar Monyet
1. Hindari kontak langsung dengan hewan penular monkeypox seperti hewan pengerat dan primata.

2. Hindari mengonsumsi atau menangani daging yang diburu dari hewan liar.

3. Biasakan mengonsumsi daging yang sudah dimasak dengan benar.

4. Terapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

5. Hindari kontak tatap muka /kontak fisik dengan siapa saja yang memiliki gejala atau barang terkontaminasi.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler