Tubuh Pendek Belum Tentu Stunting! Ini Ciri dan Penyebab Stunting pada Anak yang Diungkap Ketua BKKBN

18 Juli 2022, 13:15 WIB
Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa tubuh pendek karena gen dengan stunting adalah hal yang berbeda. /Forum Pimred PRMN

MEDIA JAWA TIMUR - Salah satu penanda anak mengalami stunting adalah bertubuh pendek. Namun, bertubuh pendek karena gen dengan karena stunting adalah sesuatu yang berbeda.

Ketua BKKN dr. Hasto Wardoyo mengatakan bahwa stunting pasti bertubuh pendek. Namun, pendek belum tentu stunting.

"Stunting pasti pendek. Pendek belum tentu stunting," katanya dalam Forum Pimred PRMN yang diikuti Mediajawatimur.com.

Baca Juga: Pengaruh Buruk Vape Bagi Kesehatan, dan 12 Hal yang Terjadi Pada Tubuh Jika Berhenti Memakainya

Cara yang perlu dilakukan untuk mengetahui apakah anak mengalami stunting adalah dengan mengukur perkembangannya dari sisi intelektual.

"Caranya diukur perkembangannya. Perkembangan itu bukan pertumbuhan. Kalo pertumbuhan itu berat badan, tinggi badan, kalau perkmbangan itu kemampuan intelektual," kata dr Hasto Wardoyo.

"Contoh mampu mengenal warna, mampu berhitung, mampu merespon lingkungnnya dengan baik," lanjutnya.

Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Dihindari Saat Mendidik Anak karena Justru Merusak Mental, Ini Kata Psikolog Audrey

Sehingga jika anak memiliki tubuh pendek, namun kemampuan intelektualnya sesuai dengan usia anak maka itu bukan stunting.

dr. Hasto juga mengatakan bahwa buku dari Posyandu berisi daftar lengkap yang bisa dicentang untuk mengetahui apakah anak mengalami stunting.

Sehingga ibu maupun ayah bisa melihat buku dari Posyandu untuk membantu memantau perkembangan anak.

Lebih lanjut dr. Hasto menjelaskan bahwa stunting sebenarnya disebabkan kesalahan mengurus dan parenting yang tidak tepat baik dari segi gizi maupun kesehatan.

Baca Juga: 6 Permainan Tradisional Indonesia Ini Menurut KemenPPPA Baik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Anak

"Stunting bukan genetik. Stunting itu orang yang bakatnya tinggi, bakatnya cerdas, gara-gara salah urus suboptimal nutritional, suboptimal health( salah optimal dari perawatan kesehatan), dan juga parenting yang kurang bagus, maka akhirnya gagal tumbuh secara optimal." kata dr. Hasto.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Hasto mengingatkan bahwa asupan gizi bagi ibu hamil sangat penting untuk kesehatan bayi.

"Asupan makanan gizi pada hamil muda itu penting sekali, tidak boleh kekurangan asam folat, tidak boleh kekurangan vitamin D," katanya.

Baca Juga: Anak-Anak Juga Bisa Mengalami Anxiety Disorder, Sering Menangis Jadi Salah Satu Gejala

Sementara, untuk ibu hamil yang sering mual hingga lebih dari sepuluh kali dalam waktu yang intens, maka harus langsung dibawa ke rumah sakit.

"Kalau tidak parah ada obat-obat yang bisa diminum. Kalau lebih ringan lagi sebenarnya wedhang jahe itu mengatasi. Jahenya itu bukan yang instan, jadi merebus sendiri." katanya.***

Editor: Yuliana Kristianti

Tags

Terkini

Terpopuler