MEDIA JAWA TIMUR - Hari Privasi Data Internasional diperingati pada 28 Januari. Di hari tersebut mengingatkan orang-orang di dunia, utamanya para pengguna internet untuk peduli terhadap keamanan data pribadinya.
Setiap hari penting biasanya ada perayaan yang dilakukan seperti membuat pesta maupun lomba untuk mengundang kemeriahan.
Berbeda dengan perayaan momen penting lainnya, Hari Privasi Data Internasional bisa dirayakan dengan sederhana. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran terkait perlindungan data.
Baca Juga: Laman Resmi PSSI Diretas Usai Indonesia Kalah 0-4 Lawan Thailand: Bentuk Protes ke Iriawan?
Dilansir Mediajawatimur.com dari National Today dari 27 Januari 2022, berikut cara merayakan Hari Privasi Data Internasional:
Berkomitmen untuk melindungi privasi data Anda
Pertama dan terpenting, jika Anda belum rajin menjaga informasi pribadi Anda, tujuan Anda mulai sekarang adalah mulai menganggap serius privasi data.
Buatlah komitmen untuk mempelajari satu hal baru setiap hari tentang privasi data dan kemudian ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan privasi informasi pribadi Anda.
Baca Juga: Polri Ungkap Modus Baru Pinjol, Ada yang Berkedok Koperasi Simpan Pinjam
Pelajari tentang "Internet of Things"
Luangkan waktu hari ini untuk meneliti bagaimana semua perangkat digital ke "Internet of Things" pribadi Anda saling terhubung satu sama lain dengan dunia digital yang luas.
Ini termasuk smartphone, modem, TV, mobil, lemari es, pemanas rumah, dan sistem pendingin udara Anda, alarm kebakaran, dan sistem alarm rumah.
Semua perangkat digital tersebut membuat hidup lebih mudah untuk disinkronkan di internet pribadi Anda.
Ambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah orang-orang membutuhkan data Anda.
Baca Juga: Awas Pinjol Ilegal! Berikut Daftar 151 Entitas yang Ditutup SWI OJK
Bagikan keahlian Anda dengan orang lain
Jika Anda paham digital dan senang mengajar orang lain, bisa menjadi sukarelawan untuk mengajar kelas atau memberikan seminar yang mendemonstrasikan privasi data.
Orang dewasa atau tua biasanya belajar teknologi dengan baik jika mereka ditunjukkan caranya, bukan hanya diberitahu.
Lansia adalah target utama pencuri data karena kurangnya pengetahuan dasar tentang praktik terbaik privasi data.
Berbagi keahlian Anda dengan orang-orang tersebut akan membantu mencegah mereka menjadi korban penjahat dunia maya.***