Network
MEDIA JAWA TIMUR - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan kemuliaan nama Muhammad dan Maria yang akhir-akhir ini banyak menjadi perbincangan.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan mengenai nama-nama terhormat seperti nama Nabi dan Rosul yang didalamnya terdapat nama terhormat yakni Muhammad dan Maria/Maryam.
Beliau menyampaikan bahwa ada anjuran agar kita bisa menghadirkan harapan dengan menyematkan nama-nama orang baik yang telah lalu.
Baca Juga: Lebih Utama Kurban Kambing atau Patungan Sapi? Ini Jawaban Buya Yahya
Bahkan boleh menggunakan nama Nabi dan Rasul di masa lalu dengan tujuan bisa meneladani sikap baik dan kemuliaan untuk kehidupan saat ini.
“Maria atau Maryam menjadi salah satu nama surat Al-Qur’an,” ucap Ustadz Adi Hidayat dikutip mediajawatimur.com dari video di kanal YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah pada 29 Juni 2022.
Nama Maryam disebutkan sebanyak 24 kali dalam ayat Al-Qur’an dan dijadikan nama surah dalam Al-Qur’an.
Baca Juga: Hukum Kurban Untuk Orang yang Sudah Meninggal, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
“Maria atau Maryam memiliki kedudukan terhormat di dalam Al-Qur’an” ucap Beliau.
“Al-Qur’an mengangkat nama Maria atau Maryam sebagai perempuan yang memiliki kedudukan yang suci, terhormat, mulia yang beribadah tinggi kepada Allah,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Di antara puncak nama-nama baik yang menghimpun sifat-sifat baik serta kemulian maka nama tersebut adalah nama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Nama Muhammad juga memiliki sifat-sifat baik yang melekat pada nama tersebut, dengan harapan menggunakan nama tersebut dapat meneladani sifat baik dan kemuliaan beliau.
Baca Juga: 5 Urutan Keutamaan Hewan Kurban Antara Sapi, Kambing dan Unta, Ini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja
“Allah juga telah berfirman ’Sungguh, telah ada pada Rasulullah (Muhammad) itu suri teladan yang baik bagimu’.” ucap Ustadz Adi Hidayat membacakan terjemahan QS Al-Ahzab ayat 21.
“Karena baik Maria, Maryam apalagi Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah nama-nama terhormat,” lanjut Ustadz Adi Hidayat.
Nama Muhammad itu sendiri adalah nama Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, sementara Maryam adalah nama dari ibundanya Isa Alaihisalam.
Ustadz Adi Hidayat berwasiat agar nama-nama mulia tersebut tidak disandingkan dengan yang merendahkannya, karena bukan hanya merendahkan namanya namun juga merendahkan kemuliaan pemilik namanya.
“Tidak diperkenankan menyandingkan nama terhormat ini (Muhammad Maria atau Maryam) dengan sesuatu yang merendahkan, bukan hanya merendahkan namanya, namun merendahkan pemilik namanya,” ucap Beliau
Itulah penjelasan yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari penjelasan Ustadz Adi Hidayat tersebut.***
