Mengenal Tradisi Perang Ketupat Saat Lebaran di Bangka Pada Saat Nishfu Syaban

- 4 Mei 2022, 11:00 WIB
Tradisi Perang Ketupat di Bangka untuk memeriahkan lebaran. 
Tradisi Perang Ketupat di Bangka untuk memeriahkan lebaran.  /bangkabaratkab.go.id

MEDIA JAWA TIMUR - Beragam acara diadakan untuk memeriahkan lebaran di masing-masing daerah di Indonesia, tak terkecuali tradisi Perang Ketupat di Bangka.

Perang Ketupat merupakan tradisi turun temurun yang mempunyai makna berbeda dengan bayangan orang-orang tentang sejenis kulineran pada saat lebaran.

Di Bangka, Perang Ketupat merupakan tradisi yang dilaksanakan dengan tujuan meminta perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Tradisi Lebaran Unik di Indonesia, Ada Baraan, Tari Topeng Muaro Jambi, dan Nyembah Belari

Di Desa Tempilang, Bangka Barat misalnya, masyarakat sebagian besar bekerja sebagai nelayan dan petani. Perang Ketupat diadakan untuk menghindari gangguan makhluk gaib yang ada di darat dan laut.

Dilansir mediajawatimur.com dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Perang Ketupat dulunya digunakan sebagai persembahan untuk penguasa laut dan penguasa darat.

Namun setelah berkembangnya pengaruh agama Islam, upacara ini berangsur-angsur berubah dari segi tujuan dan ritualnya.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Tradisi Kupatan di Jawa: Empat Sisi Berarti Lebaran, Luberan, Leburan, dan Laburan

Tradisi Perang Ketupat sekarang mulai bergeser dengan memadukan unsur agama Islam dan budaya lokal. Unsur agama Islam ditandai dengan adanya tahlilan dan doa bersama di masjid dan unsur budayanya yaitu ritual Perang Ketupat.

Halaman:

Editor: Indramawan

Sumber: bangkabaratkab.go.id


Tags

Terkait

Terkini

x