Jenis-Jenis Masakan Saat Tradisi Lebaran Meugang Masyarakat Aceh

- 2 Mei 2022, 16:00 WIB
Sie Reuboh, salah satu kuliner warisan Aceh Besar. 
Sie Reuboh, salah satu kuliner warisan Aceh Besar.  /acehprov.go.id

MEDIA JAWA TIMUR - Setiap daerah punya tradisi lebaran masing-masing. Di Aceh ada tradisi Meugang yang dilestarikan sejak abad 14 M.

Namun setiap daerah di Aceh punya cara sendiri-sendiri mengolah masakan saat tradisi lebaran Meugang. Di perkotaan, jenis masakan tidak lagi menjadi perhatian, ada yang memasak masakan modern seperti stik, semur, sate dan lain-lain.

Dilansir Media Jawa Timur dari situs resmi Pemkot Banda Aceh, di beberapa daerah seperti Pidie, Bireun, Aceh Utara dan beberapa daerah lain di Aceh, daging Meugang diolah menjadi kari dan sop daging.

Baca Juga: Kuliner Sehat Khas Solo, dari Brambang Asem Hingga Wedang Dongo yang Patut Dicoba

Jenis kari ini juga berbeda-beda antara satu daerah dengan yang lain. Kari di Aceh memiliki perbedaan dengan kari India. Selain itu beberapa menu yang sering disajikan seperti masak merah, masak putih, sop, dan rendang.

Di Aceh Besar, saat tradisi lebaran Meugang biasanya daging diolah menjadi asam keueung, sie reuboh (daging yang dimasak dengan cuka), rendang, dan sop daging.

Berbeda lagi di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Selatan yang mengolah daging Meugang menjadi gulai merah dengan ciri khas rasa pedas menyerupai masakan Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga: Wisata Terbaik di Klaten: Umbul Ponggok Hingga Candi Prambanan

Hal ini tidak mengherankan, karena memang sebagian besar orang dari Aceh Selatan adalah keturunan dari Padang, sehingga bahasa mereka dikenal juga dengan bahasa Jamee (tamu) yang sangat dekat dengan bahasa Padang.

Selain daging, juga terdapat beberapa makanan yang sering disediakan khusus pada hari Meugang seperti tape, makanan dari ketan yang telah difermentasikan.

Ada juga leumang, makanan dari ketan yang dimasukkan dalam bambu, kemudian dimasak dengan cara dipanggang menggunakan api yang besar.

Baca Juga: Empat Wisata Gratis di Jember Selama Libur Lebaran 2022: Ada Pantai Watu Ulo Hingga Pantai Papuma

Kemudian ada timphan, makanan khas Aceh yang dibuat dari tepung ketan, dengan isi srikaya atau kelapa dan dibalut daun pisang dan dikukus. Tradisi lebaran Meugang menjadi momen penting untuk berkumpul seluruh keluarga.

Biasanya pada hari meugang, anak dan sanak saudara yang merantau atau telah berkeluarga dan tinggal di tempat yang jauh akan pulang (mudik) dan berkumpul di hari Meugang.

Nilai kebersamaan dengan keluarga inilah yang ingin ditanamkan oleh para leluhur masyarakah Aceh melalui tradisi Meugang.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Sate Madura, Kuliner Populer Asal Jawa Timur yang Enak dan Lezat

Di pedesaan (gampong) yang masih kuat adatnya, menantu laki-laki yang masih menetap di rumah mertua mempunyai kewajiban membawa pulang daging di saat Meugang.

Apalagi bagi seorang pengantin baru akan menjadi hal yang memalukan sekaligus aib jika tidak membawa pulang daging ke rumah mertuanya.

Sehingga untuk mempersiapkan Meugang harus jauh hari sebelumnya. Sekaligus untuk memaksa diri berbahagia menyambut datangnya bulan Ramadan dan lebaran, karena Meugang juga bukan sekedar tradisi tapi juga masalah harga diri dan gengsi.

Baca Juga: Taman Hiburan Pantai Kenjeran Surabaya Bisa Dijadikan Destinasi Wisata Selama Libur Lebaran 2022

Itulah berbagai jenis masakan yang biasanya dibuat oleh masyarakat Aceh saat merayakan tradisi lebaran Meugang.

***

Editor: Indramawan

Sumber: Pemkot Banda Aceh


Tags

Terkait

Terkini

x