Kita gampang untuk ‘berubah’ sikap karena tergantung situasi dan kondisi. Sama seperti orang-orang yang tadinya mengeluk-elukan Yesus tapi berubah menjadi mengolok-olokan Yesus.
Implementasi kehidupan Yesus pada peristiwa Kematian-Nya di Kayu Salib atau Jumat Agung membawa kita kepada keyakinan:
1. Kesusahan hari ini tidak dapat menggoyahkan keyakinan iman, tapi dengan kesusahan ini semakin mengetahui ada rencana Tuhan yang tidak dapat dipahami secara lahiriah, hanya dengan iman kita dapat memahaminya;
2. Umat Kristen mengubah kehidupannya dari kebiasaan dan rutinitas menjadi sesuatu yang berbeda yang luar biasa dihadapan Tuhan;
3. Nilai spritualitas seseorang bukan dinilai dari pendengaran saja tapi dari perilaku sebagai pelaku Firman;
4. Pengampunan telah berlaku bagi kita dari Yesus Kristus Tuhan kita.
Akhirnya saudara-saudara umat Tuhan, peristiwa kematian Yesus Kristus di kayu salib menjadi lambang titik awal kehidupan baru yang akan bangkit dari diri kita masing-masing, Amin.
Demikianlah pengertian dan sejarah Jumat Agung yang semakin diperjelas maknanya oleh ASN Bimas Kristen Kemenag Pendeta Marvel Es Kawatu.***