Sejarah Hari Bidan Nasional 24 Juni: Berawal dari Hari Terbentuknya IBI Tahun 1951, Berikut Tujuannya

21 Juni 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi. 24 Juni diperingati sebagai Hari Bidan Nasional. /Pixabay.com/18427938

MEDIA JAWA TIMUR - 24 Juni diperingati sebagai Hari Bidan Nasional, tak terkecuali pada tahun 2022. Promkes Kemenkes telah mencatat tanggal tersebut dalam kalender kegiatan mereka.

Memperingati Hari Bidan Nasional kurang lengkap tanpa mengetahui sejarah kenapa tanggal 24 Juni ditetapkan sebagai hari besar itu.

Sejarah Hari Bidan Nasional berawal dari terbentuknya Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada tahun 1951.

Baca Juga: Sejarah Meugang, Tradisi Lebaran Masyarakat Aceh yang Masih Dilestarikan Hingga Sekarang

Pengukuhan hari lahirnya IBI tersebut didasarkan atas hasil konferensi bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta 24 Juni 1951, yang merupakan prakarsa bidan-bidan senior yang berdomisili di Jakarta.

Sejarah Hari Bidan Nasional

Dilansir Mediajawatimur.com dari IBI, konferensi bidan pertama telah berhasil meletakkan landasan yang kuat serta arah yang benar bagi perjuangan bidan selanjutnya, yaitu mendirikan sebuah organisasi profesi bernama Ikatan Bidan Indonesia (IBI), berbentuk kesatuan, bersifat Nasional, berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. 

Baca Juga: Sejarah May Day, Hari Buruh yang Diperingati Setiap 1 Mei: Ditetapkan Konferensi Internasional Sosialis 1889

Pada konferensi IBI tersebut juga dirumuskan tujuan IBI, yaitu:

1. Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa.

2. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota dalam profesi kebidanan, khususnya dalam pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta kesejahteraan keluarga.

3. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat.

Baca Juga: Tiga Film Terbaru Avatar akan Berkisah Tentang Kyoshi Sang Pengendali Tanah, Raja Api Zuko, dan Korra

Tiga tahun setelah konferensi, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 1954, IBI diakui sah sebagai organisasi yang berbadan hukum dan terdaftar dalam Lembaga Negara nomor: J.A.5/92/7 Tahun 1954 tanggal 15 Oktober 1954 (Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia).

Pada tahun 1956 IBI diterima sebagai anggota ICM (International Confederation of Midwives).

Hingga saat ini IBI tetap mempertahankan keanggotaan ini, dengan cara senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan ICM yang dilaksanakan di berbagai negara baik pertemuan-pertemuan, lokakarya, pertemuan regional maupun kongres tingkat dunia dengan antara lain menyajikan pengalaman dan kegiatan IBI.

Baca Juga: Daftar Perayaan Hari Jadi Madiun Ke-104: 20 Juni 2022 Ada Upacara dan Parade Drum Band di Alun-Alun Kota

IBI yang seluruh anggotanya terdiri dari wanita telah tergabung dengan Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) pada tahun 1951 hingga saat ini IBI tetap aktif mendukung program-program KOWANI bersama organisasi wanita lainnya dalam meningkatkan derajat kaum wanita Indonesia.

Selain itu sesuai dengan Undang-Undang RI No.8 tahun 1985, tentang organisasi kemasyarakatan, maka IBI dengan nomor 133 terdaftar sebagai salah satu Lembaga Sosial Masyarakat di Indonesia. Begitu juga dalam Komisi Nasional Kedudukan Wanita di Indonesia (KNKWI) atau National Commission on the Status of Women (NCSW). IBI merupakan salah satu anggota pendukungnya.

Pada tahun 2019, jumlah anggota IBI mencapai 338.864.

Itulah sejarah Hari Bidan Nasional yang tanggalnya dari terbentuknya Ikatan Bidan Indonesia.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: IBI

Tags

Terkini

Terpopuler