MEDIA JAWA TIMUR - Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang niat zakat fitrah dan cara pembagiannya. Apakah dilakukan sebelum, atau sesudah bulan Ramadan.
Padahal niat zakat fitrah merupakan kewajiban dan kebiasaan muslim dewasa setiap bulan Ramadan. Namun kadang banyak yang tidak mengetahui niat dan cara pembagiannya.
Baca Juga: Berikut Kiat-Kiat Meraih Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan, Salah Satunya Membaca Al Quran
Niat zakat fitrah saat Ramadan ada 6. Jika diniatkan sendiri, bacaannya adalah:
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Sedangkan jika niat zakat fitrah untuk diri dan keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala
Baca Juga: Tips Penting untuk Penderita Diabetes yang Berpuasa Ramadan, Jangan Lewatkan Hal-Hal Berikut!
Jika niat zakat fitrah untuk anak perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
Jika niat zakat fitrah untuk anak laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi (……) fardhan lillahi ta’ala
Jika niat zakat fitrah untuk orang yang diwakilkan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an (……) fardhan lillahi ta’ala
Jika niat zakat fitrah untuk istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
Cara pembagian zakat fitrah
Untuk cara pembagiannya, dilansir dari situs resmi MUI, ada beberapa pandangan ulama terkait cara pembagian zakat fitrah.
Pertama, Mazhab Hanafi membayar zakat fitrah wajib setelah terbit matahari hari Idul Fitri saja, boleh dikeluarkan setelah mulai bulan Ramadan dan boleh dilambatkan setelah Idul Fitri.
Kedua, Jumhur ulama mengatakan boleh membayarnya sebelum waktu wajibnnya, dan setelah waktu wajibnya, sedang waktu wajib zakat fitrah bagi jumhur adalah malam Idul Fitri.
Ketiga, Syafi’iyah membolehkan dari awal Ramadan, Malikiyah dan Hanabila membolehkan bayar zakat fitrah sehari atau dua hari sebelum malam wajibnya zakat fitrah.
Adapun membayar setelah salat idul Fitri. Seharusnya dibayar sebelum salat bila belum terbayar maka hendaknya membayar sebelum Zuhur, untuk membantu dan meringankan fakir miskin.
Tidak boleh menunda tanpa uzur yaitu tidak ada dana zakat atau tidak ada mustahiknya, dan harus diqodho zakatnya dalam keadaan berdosa. Hanabilah sepaham dengan syafi’iah harus ditunaikan walau lewat waktunya dan juga berdosa.
Malikiyah berkata tidak jatuh kewajiban zakat fitrah dengan berlalu waktunya, tetapi berdosa dan harus ditunaikan. Sebaiknya seluruh proses zakat fitrah, baik pembayaran/penyerahan ke amil maupun pembagian dari amil ke mustahik diselesaikan sebelum khatib naik mimbar Khotbah Idul Fitri.
***