23 Tahun PKB Berdiri, Berikut Sejarah Terbentuknya hingga Pencapaian yang Diraih

30 Juli 2021, 06:40 WIB
Pelantikan Pengurus DPP PKB Se-Gorontalo. /Instagram/dpp_pkb

MEDIA JAWA TIMUR - Tepat pada Jumat, 23 Juli 2021, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merayakan hari jadinya yang ke-23.

PKB, sebagai salah satu partai politik berideologi moderat di Indonesia, pertama kali didirikan di Jakarta pada 23 Juli 1998.

Pendirian partai ini dideklarasikan oleh beberapa kiai Nahdlatul Ulama (NU), seperti Munasir Ali, Ilyas, Ruchiyat, Abdurrahman Wahid, A. Mustofa Bisri, dan A. Muhith Muzadi.

Baca Juga: Respon Kritik Mensos Pada Oknum ASN, Wasekjend Demokrat: Papua Bukan Tempat ASN Tak Becus

Selama 23 tahun berdiri, sepak terjang PKB di dunia perpolitikan Indonesia cukup patut diperhitungkan.

Pasalnya, dari tahun 1999 hingga 2019, PKB berhasil meloloskan 20 hingga 100 anggotanya di setiap pemilihan legislatif, baik DPR RI maupun DPRD Provinsi.

Namun, partai dengan lambang dominan warna hijau ini ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang.

Baca Juga: Prabowo Konsumsi Ivermectin, Ketua Harian DPP Gerindra Minta Pernyataan Itu Dicabut

Sejarah PKB

Dirangkum mediajawatimur.com dari laman resmi PKB pada 23 Juli 2021, lengsernya Soeharto di tahun 1998, menandai lahirnya era baru di Indonesia.

Sejak saat itu, masyarakat NU Tanah Air mendesak agar PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) segera membentuk partai politik.

Sebanyak 39 nama parpol diusulkan dengan tiga nama terbanyak yaitu Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa.

Baca Juga: PPKM Darurat, Mahfud MD Asik Nonton Ikatan Cinta! Begini Respon Fadli Zon

Untuk lambangnya, sebagian besar masyarakat NU mengusulkan gambar bumi dan bintang sembilan dengan dominasi warna hijau.

Namun, pembentukan partai politik belum bisa diwujudkan lantaran hasil Muktamar NU ke-27 menyebutkan bahwa NU tidak terkait dan tidak melakukan kegiatan politik praktis.

Masyarakat NU terus-menerus mendesak PBNU untuk membentuk partai politik yang nantinya menjadi wadah bagi aspirasi masyarakat NU itu sendiri.

Baca Juga: Pejabat Minta Fasilitas Kesehatan Khusus di Masa Covid-19, Najwa Shihab: Hilang Rasa Empati

Pada akhirnya, PBNU mengadakan rapat pada 3 Juli 1998 dan membentuk Tim Lima, yang beranggotakan KH Ma'ruf Amin, KH M Dawam Anwar, Dr KH Said Aqil Siroj, HM Rozy Munir, dan Ahmad Bagdja, yang bertugas untuk menampung aspirasi masyarakat NU.

Kemunculan Tim Lima ini semakin menambah gelora masyarakat NU untuk mendirikan partai politik sendiri.

Sampai akhirnya, dibentuk kembali Tim Asistensi yang diketuai oleh Arifin Djunaedi untuk membantu Tim Lima mengkaji kembali aspirasi pembentukan partai politik tersebut.

Baca Juga: Tema Hari Anak Nasional 23 Juli 2021 Beserta Logo dan Makna

Mereka mulai mengadakan beberapa pertemuan untuk membawa awal pembentukan partai politik.

Namun begitu, pembentukan ini sempat ditentang oleh Gus Dur, karena terkesan mengaitkan agama dengan politik partai.

Namun, sikapnya ini tidak berlangsung lama. Akhir Juni 1998, dia menyatakan bersedia menginisiasi kelahiran partai politik berbasis ahlussunnah wal jamaah.

Didukung oleh KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruchiyat, KH A. Mustofa Bisri, dan KH A. Muchith Muzadi, rancangan pendirian partai politik ini pada akhirnya bisa terealisasi dengan deklarasi pada 23 Juli 1998.

Baca Juga: Tanggapan BRI Atas Mundurnya Rektor UI Ari Kuncoro dari Jabatan Wakil Komisaris Utama

Sejak saat itu, PKB terus mencatatkan nama di dalam daftar partai politik profesional di Indonesia.

Pencapaian PKB

Beberapa pencapaian yang berhasil diraih oleh PKB adalah berikut:

Di tahun 2014, PKB berhasil meloloskan anggotanya sebanyak 47 orang untuk duduk di kursi DPR RI.

Di Pilkada 2015, PKB juga berhasil menghantarkan 85 pasangan calon kepala daerah menjadi pasangan terpilih.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: PKB

Tags

Terkini

Terpopuler