Manfaat dan Risiko Kesehatan dari Puasa: Turunkan Berat Badan hingga Tingkatkan Stres dan Gangguan Tidur?

12 April 2021, 10:30 WIB
Manfaat dan risiko kesehatan dari puasa. /mohamed Hassan/Pixabay/mohamed_hassan

MEDIA JAWA TIMUR - Puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban setiap muslim yang ada di seluruh dunia, selama tidak berhalangan dengan suatu apapun.

Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya baik untuk pencernaan. Bahkan, puasa cukup terkenal sebagai trend diet yang cukup populer di berbagai kalangan sosial karena mampu menurunkan berat badan secara sehat.

Orang yang berpuasa harus menahan diri untuk tidak makan dan minum. Rencana makan dan minum dalam waktu yang telah ditentukan sebagaimana puasa memberikan sederet manfaat, salah satunya mengurangi risiko diabetes.

Baca Juga: Cara Aman Olahraga Lari Selama Bulan Ramadhan, Pilih Waktu yang Tepat!

Baca Juga: Spoiler Sinetron Ramadhan 'Bismillah Cinta', Segera Tayang di Indosiar

Namun, puasa juga memiliki risiko kesehatan bagi beberapa orang. Orang yang berpuasa biasanya terdehidrasi, sehingga disarankan mengonsumsi banyak air saat sahur dan berbuka.

Kebutuhan nutrisi selama puasa perlu diperhatikan agar kesehatan tetap terjaga.

Manfaat Berpuasa

Dilansir mediajawtimur.com dari medicalnewstoday.com pada 12 April 2021, selain membantu penurunan berat badan, Dr. Razeen Mahroof, dari University of Oxford di Inggris, menjelaskan bahwa penggunaan lemak untuk energi dapat membantu menjaga otot dan menurunkan kadar kolesterol.

Ketika tubuh telah menghabiskan simpanan glukosa selama puasa, tubuh membakar lemak untuk energi, yang mengakibatkan penurunan berat badan.

Baca Juga: Tata Cara Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan Lengkap dengan Doa yang Mudah

Selain itu, menurut penelitian Dr. Longo dan timnya, pasien kanker yang berpuasa selama 3 hari sebelum kemoterapi terlindungi dari kerusakan sistem kekebalan yang dapat disebabkan oleh pengobatan, yang mereka kaitkan dengan regenerasi sel kekebalan.

"Kabar baiknya adalah tubuh menyingkirkan bagian-bagian sistem yang mungkin rusak atau tua, bagian-bagian yang tidak efisien, selama puasa," kata Dr. Longo.

Jika Anda mengalami kerusakan sistem kekebalan akibat kemoterapi atau penuaan, maka berpuasa dapat menghasilkan sistem kekebalan baru.

Baca Juga: Jadwal Imsak Menurut Kemenag, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah Bulan Ramadhan 2021

Risiko Kesehatan dari Berpuasa

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, orang yang berpuasa biasanya mengalami dehidrasi, terutama karena tubuh mereka tidak mendapatkan cairan dari makanan. Oleh karena itu, selama Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk mengonsumsi banyak air sebelum puasa.

Orang lain yang mengikuti diet puasa harus memastikan mereka terhidrasi dengan baik selama periode puasa.

Jika Anda terbiasa sarapan, makan siang, makan malam, dan makanan ringan di antaranya, puasa bisa menjadi tantangan utama. Dengan demikian, puasa dapat meningkatkan tingkat stres dan mengganggu tidur.

Baca Juga: Sebut Kemenag Tidak Hanya Mengurusi Soal Agama Islam, Gus Yaqut Minta Pembukaan Acara Diisi Doa Lintas Agama

Dehidrasi, lapar atau kurang tidur saat puasa juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Puasa juga bisa menyebabkan mulas, kekurangan makanan menyebabkan penurunan asam lambung, yang mencerna makanan dan menghancurkan bakteri.

Tetapi mencium makanan atau bahkan memikirkannya selama periode puasa dapat memicu otak untuk memberi tahu perut untuk menghasilkan lebih banyak asam, yang menyebabkan mulas.

 

Beberapa ahli kesehatan percaya puasa intermiten dapat menjauhkan orang dari rekomendasi makan sehat, seperti makan lima porsi buah dan sayuran sehari. Banyak yang takut puasa juga dapat memicu gangguan makan atau pesta makan.***

 

 

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Medical News Today

Tags

Terkini

Terpopuler