MEDIA JAWA TIMUR - Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengatakan, Pemerintah perlu mengambil kebijakan agar harga jual mobil listrik di Indonesia terjangkau masyarakat.
Menurut Kukuh, harga mobil listrik paling murah saat ini dipasarkan sekitar Rp 600 jutaan.
"Sementara daya beli masyarakat kita masih di level Rp 200 jutaan," kata Kukuh.
Baca Juga: IPCC Terminal Bangun 3 Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik di Terminal Ekspor Impor Tanjung Priok
Dari sini, Kukuh menambahkan, apabila ingin ada percepatan penjualan mobil listrik, maka Pemerintah harus turun tangan, sehingga harga mobil listrik ini bisa diturunkan.
Salah satu solusi menurut Kukuh adalah pemerintah membuat program seperti LCGC (Low Cost Green Car) atau KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau).
Program ini pernah dibuat pemerintah tahun 2013 silam.
Baca Juga: Inilah Honda SUV E: Prototype, Mobil Listrik Merek Honda Pertama di Cina, dan Dipasarkan Mulai 2022
Melalui program ini sejumlah tarif pajak bisa dikurangi.
Hanya saja kali ini, program seperti LCGC ini dikhususkan untuk mobil listrik.
Menurut Kukuh program mobil listrik murah seperti ini sudah dijalankan di Eropa.
“Di Eropa misalnya, ada VW harga murah, di bawahnya Polo. Mereka ingin masyarakat punya daya beli,” kata Kukuh.
Sementara itu Gaikindo juga melansir informasi dari Forbes, bahwa pasar Eropa sudah didatangi sejumlah mobil listrik murah dari beberapa produsen dunia.
Didapat informasi, sementara ini mobil listrik termurah di Eropa adalah Dacia Spring yang dijual 17 ribu euro atau setara Rp 290 jutaan.
Baca Juga: Smoot Tempur Skuter Listrik dengan Sistem Baterai yang Bisa Ditukar Hanya dalam Waktu Sembilan Detik
Itu pun dalam waktu dekat ini, mobil tersebut bakal dapat pesaing yang lebih murah lagi, yaitu Hong Guang MINI EV yang hanya seharga sekitar 10 ribu euro atau setara Rp 170 jutaan.
Harga mobil listrik murah ini jelas lebih terjangkau ketimbang harga mobil listrik reguler, seperti BMW i4 all-electric yang dibanderol dari 70 ribu euro atau setara Rp 1,1 miliar.
Kembali ke solusi yang ditawarkan Gaikindo, Kukuh mengatakan, untuk memproduksi mobil listrik dengan harga murah maka pemerintah harus berani menjamin produsen agar berani melakukan lokalisasi produknya di sini.
"Kalau satu dari tiga komponen utama mobil listrik (baterai, inverter, dan motor listrik) ada di Indonesia, harga bisa ditekan,” katanya. ***