Kanjuruhan banyak ajarkan tentang kebodohan tentang kemunafikkan
Awan gelap kegembiraan semoga segera menyingkir dari langitku
Pergi pergilah kau dengan senang hati tinggal lah kami entahlah
Bagaimana nanti salam satu jiwa untuk Sang Sepi smoga semua ini tak terulang lagi
Aum Singo Edan
Rindu kasih sayang, rindu serindu-rindunya
Malang nian ratusan jiwa melayang terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian gas air mata melayang nafas tersedak sesak diruang terkunci
Malang nian engkau duhai sayang
Tapi kuyakin Tuhan tunjukkan jalan
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang.
Hingga artikel ini terbit, video musik lagu tersebut telah ditonton oleh lebih dari 300 ribu pengguna YouTube sejak dirilis pada 6 Oktober 2022, kemarin.
Lagu ini juga mendapatkan respons positif dari warganet melalui kolom komentar yang mencapai dua ribu hingga disukai oleh 30 ribu pengguna YouTube.
Dilansir dari Antara, tragedi Kanjuruhan bermula ketika sebagian suporter turun ke lapangan usai laga Singo Edan vs Bajul Ijo selesai.
Baca Juga: Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Arema FC vs Persebaya, Lengkap Pernyataan Kedua Tim
Laga ini tidak dihadiri oleh penonton pendukung Persebaya, melainkan hanya suporter Arema FC.