Menteri ESDM Ungkap Penurunan Harga BBM Bisa Terjadi dan Minta Masyarakat Berhemat

- 9 September 2022, 21:15 WIB
 Ilustrasi. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap penurunan harga BBM bisa terjadi
 Ilustrasi. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap penurunan harga BBM bisa terjadi /YouTube Sekretariat Presiden

MEDIA JAWA TIMUR – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberi pernyataan bahwa penurunan harga BBM bisa terjadi apabila ada pengaruh pergerakan harga di tingkat global. 

"Nanti kita lihat, kalau harga minyak membaik ya Insya Allah," katanya di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, pada 9 September 2022, dikutip Mediajawatimur.com dari Antara. 

Meskipun demikian, Arifin tetap mengingatkan masyarakat untuk mencoba lebih berhemat BBM untuk mengontrol volume BBM dan mengurangi polusi udara. 

Baca Juga: 3 Cara Cairkan BLT BBM Mulai Awal September 2022, Bisa Lewat Pos Indonesia, Segini Nominalnya

"Tolong diminta semua masyarakat coba bisa tidak kita coba dengan kesadaran menghemat. Yang biasanya keluar bensin tiga liter bisa tidak dua liter saja. Ya mengurangi menghirup udara polusi CO2," jelasnya.

Arifin menuturkan bahwa saat ini rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi sedang dalam perbincangan oleh pemerintah.

"Sekarang sedang dibahas karena ada beberapa opsi. Kan pertimbangannya dalam, kita juga mengidentifikasi. Harus teliti," tegasnya.

Baca Juga: Cara Daftar MyPertamina Lewat Website, Syarat Beli BBM Pertalite dan Solar Subsidi Tepat di SPBU  

Penjelasan Arifin terkait kenaikan harga BBM yang telah diputuskan oleh pemerintah hanya karena harga Indonesia Crude Price (ICP) di tingkat global mengalami kenaikan sedangkan konsumsi masyarakat semakin meningkat.

Pada awalnya, triliunan alokasi uang untuk harga BBM bersubsidi telah disiapkan pemerintah sebanyak Rp502,4 triliun.

Sebanyak 15 juta kilo liter dan Pertalite 23 juta kiloliter telah disiapkan untuk konsumsi masyarakat hingga akhir tahun.

Baca Juga: Acer Indonesia Resmikan Predator Store Surabaya Berkonsep One Stop Shopping untuk Gamers dan Content Creators

Jumlah volume konsumsi yang telah disiapkan oleh pemerintah tidak dapat mencukupi hingga akhir tahun dengan adanya konsumsi masyarakat yang meningkat cukup tinggi di tengah harga ICP yang naik.

Prediksi volume konsumsi masyarakat saat ini terhadap solar hingga akhir tahun mencapai 17 juta kiloliter, sedangkan pertalite 29 juta kiloliter, hal ini sudah melebihi persiapan pemerintah sebelumnya.

Karena hal tersebut terjadi, pemerintah menaikkan harga BBM Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)z penambahan alokasi subsidi energi oleh pemerintah dari Rp502,4 triliun menjadi hampir Rp700 triliun.

Baca Juga: Mahfud MD Tanggapi Polemik Maling Uang Rakyat atau Koruptor Bebas Bersyarat: Kita Tidak Bisa Ikut Campur!

"Itu bisa tembus Rp700 triliun (subsidi dari pemerintah)," ujarnya.

Pemerintah mencoba mengurangi dampak kenaikan BBM dengan membantu masyarakat merealokasi anggaran yang seharusnya merupakan subsidi energi sebesar Rp24,17 triliun menjadi bantuan sosial.

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan adanya kenaikan harga BBM subsidi jenis solar, pertalite, dan pertamax. 

Baca Juga: Pelatih Persekabpas Subangkit dan Bupati Pasuruan Irsyad Ungkapan Hal Ini kepada Pemain yang Lolos Seleksi

Kenaikan tersebut berlaku sejak 3 September 2022, hari yang sama saat pengumuman mengenai informasi tersebut.  

***

Editor: Aimmatul Husna

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah