MUI Sebut Shaf Salat Berjamaah Kini Kembali Dirapatkan dengan Tetap Menjaga Kesehatan

- 11 Maret 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi. MUI menyebut shaf salat berjamaah kembali dirapatkan dengan tetap menjaga kesehatan.
Ilustrasi. MUI menyebut shaf salat berjamaah kembali dirapatkan dengan tetap menjaga kesehatan. /Unsplash.com/matin firouzabadi

MEDIA JAWA TIMUR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa salat berjamaah dari yang sebelumnya harus menjaga jarak, kini boleh dirapatkan dengan catatan tetap menjaga kesehatan.

Hal itu merupakan bentuk tanggapan MUI terhadap pelonggaran dan penyesuaian aturan oleh pemerintah karena menurunnya tren kasus Covid-19 di Indonesia.

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan mengenai udzur kebolehan merenggangkan shaf sudah hilang karena ada pelonggaran aktivitas.

Baca Juga: BPPTKG Informasikan Potensi Bahaya Guguran Lava Akibat Aktivitas Gunungapi Merapi

“Fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika shalat, itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang," katanya, dikutip Mediajawatimur.com dari keterangan resmi di laman MUI pada 9 Maret 2022.

"Dengan demikian, shalat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan”, lanjutnya.

Selain merapatkan shaf salat, Niam mengatakan hal itu berlaku juga untuk aktivitas pengajian di masjid dan perkantoran.

Baca Juga: MUI Jatim Tegaskan Ritual 'Maut' Kelompok Tunggal Jati Nusantara di Jember Sesat dan Minta Pengikutnya Taubat

Masyarakat bisa kembali melaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehataan.

Terkait bulan Ramadhan, Niam mengingatkan agar umat Islam mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menjalankan ibadah di bulan yang suci tersebut.

“Sebentar lagi kita akan memasuki Ramadhan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir batin sebaik-baiknya," katanya.

Baca Juga: MUI Ungkap Adab Bertamu yang Penting Menurut Islam: Perhatikan Batas Waktu, dan 4 Hal Lainnya

Menurutnya, Ramadhan adalah waktu yang bagus untuk meningkatkan aktivitas ibadah.

"Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial,"

Terakhi, Niam kembali menegaskan terkait pentingnya menjaga kesehatan.

"Kita optimalkan syiar tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan,” tutupnya.

Baca Juga: Produk Kosmetik Wajib Bersertifikat Halal, MUI Ungkap 5 Alasan Berikut

Sebagai informasi, pemerintah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat, termasuk pelonggaran untuk transportasi umum seperti pesawat terbang dan kereta api.

Duduk di KRL tidak perlu jaga jarak dan dimungkinkan kapasitas 100 persen, melalui SE Kemenhub 25/2022 tentang petunjuk perjalanan orang dalam negeri dalam transportasi perkeretaapian.

Aktivitas olahraga juga sudah dimungkinkan dihadiri penonton dengan kapasitas 100 persen.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: MUI


Tags

Terkait

Terkini