Tinjau Dua Bandara di Papua Barat, Menhub Ungkap Potensi Perekonomian dan Pariwisata di Manokwari

- 24 September 2021, 22:45 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau bandara di Papua Barat.*
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau bandara di Papua Barat.* //Dok. Dephub//

MEDIA JAWA TIMUR - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau progres pembangunan dua bandara yang berada di Papua Barat pada Jumat, 24 September 2021.

Dalam hal ini Menhub ingin memastikan pembangunan transportasi udara berjalan sesuai rencana di tengah masa pandemi Covid-19.

Peninjauan itu pun dilakukan bersama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. 

Baca Juga: Menhub Harap Harga DFSK Gelora E sebagai Kendaraan Listrik Komersial Pertama Terjangkau Masyarakat

Kedua bandara yang sedang dalam progres pembangunan adalah Bandara Siboru di Fak-fak dan Bandara Rendani di Manokwari. 

Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kedua bandara tersebut dapat menjadi gerbang perekonomian dan pariwisata masyarakat Manokwari. 

“Diharapkan dengan hadirnya bandara Siboru, menciptakan konektivitas dari dan ke Fak-Fak sehingga kota ini bisa menjadi tujuan wisata baru, dan pergerakan manusia dan barang bisa dilakukan dengan lancar," ujarnya, dilansir mediajawatimur.com dari laman Kemenhub pada Jumat 24 September 2021.

Baca Juga: Tanggapi Isu Pembukaan Penerbangan Internasional, Kemenhub Tegaskan Ada Dua Bandara yang Buka

Menhub mengatakan, saat ini progres pembangunan Bandara Siboru di Fak-Fak sudah mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2022.

“Bapak Presiden RI Joko Widodo memerintahkan kami untuk membangun Papua dan Papua Barat secara cepat. Oleh karena itu saya bersama Pak Bahlil, Pemda, dan unsur forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), merancang pembangunan bandara yang lokasinya di Siboru ini," jelasnya. 

Menurutnya dibutuhkan kerjasama seluruh pihak untuk mempercepat pembangunan bandara ini, dikarenakan kondisi geografis yang tidak mudah. 

Baca Juga: Gagalkan Rombongan Pemudik Jalur Laut, Kemenhub: Sanksi Teguran dan Wajib Putar Balik

"Dengan kondisi geografis yang sulit tentunya dibutuhkan upaya lebih untuk membangun Bandara Siboru ini,” ungkapnya. 

Menhub mengungkapkan, saat ini di Fak-Fak sudah memiliki bandara eksisting yaitu Bandara Torea, namun hanya memiliki landasan sekitar 1400 m dan belum bisa didarati pesawat berbadan besar. 

Hal itu kemudian menjadi alasan dibangunnya Bandara baru yang berlokasi di Siboru.

"Oleh karenanya, Saya mohon dukungan dari Gubernur, Forkompinda, Pangda dan juga masyarakat Fak-Fak agar pembangunan bandara ini berjalan dengan lancar,” tegas Menhub. 

Baca Juga: Tak Hanya Puncak, Menhub Akan Terapkan Kebijakan Ganjil Genap di Kawasan Wisata Indonesia

Selain kedua bandara itu, Kemenhub juga tengah membangun sejumlah bandara di Papua dan Papua Barat seperti: Bandara Nabire Baru, Anggi, Illaga, dan Ewer.

Sebelumnya Menhub bersama Menteri Investasi/Kepala BKPM juga meninjau progress pembangunan Bandara Rendani di Manokwari, Papua Barat. 

Pada Bandara Rendani, saat ini tengah dilakukan pekerjaan box culvert (gorong-gorong) dan pembangunan relokasi jalan dan jembatan untuk akses menuju bandara. 

Kemudian nantinya akan dilakukan perpanjangan runway/landasan pacu dari 2.000 m menjadi 2.300 m agar bisa didarati pesawat yang lebih besar, karena Manokwari merupakan Ibukota Provinsi. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Kemenhub


Tags

Terkait

Terkini

x