Target ekspor komoditas perikanan dari Biak Numfor ini sudah dicanangkan sejak Maret 2021 bersama Kota Tual.
Peluang ekspor ini juga didukung dengan keberadaan infrastruktur konektivitas berupa Bandara Frans Kaisiepo.
“Ekspor komoditas kelautan dan perikanan dari Biak Numfor kali ini ada sebanyak 28 ton melalui pesawat kargo dari Sriwijaya Air," tuturnya.
Baca Juga: Terima Aduan dari Serikat Pekerja Jiwasraya, Komnas HAM: Hak Pegawai Harus Dilindungi
Hal ini memberikan angin segar untuk ekspor komoditas perikanan langsung dari Biak ke negara tujuan ekspor di Asia yang lainnya.
Menko Luhut juga mengingatkan agar selalu memperhatikan pemanfaatan komoditas kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
“Saya pesan kepada Pemerintah Biak Numfor dan lebih khusus Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap, untuk terus menjaga proses ekspor ini agar berjalan baik," ungkapnya.
Ia juga ingin agar pengelolaan komoditas ekspor ini dijaga kualitas dan mutu produknya.
Baca Juga: Ketua MPR: Lemahnya Regulasi dan Penegakan Hukum Sebabkan Pinjol Ilegal Masih Leluasa
"Volume dan nilainya harus terus ditambah, tetapi dengan terus menjaga kualitas dari produknya,” katanya.
Ekspor ini dikoordinasikan bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT Angkasa Pura, serta Pemda Papua, dan tentunya Pemda Kabupaten Biak Numfor.