Respon Lemahnya Disiplin Prokes, Menko PMK: Adakalanya Perlu Pendekatan Paksaan

- 22 Juni 2021, 20:35 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy. /Kemenko.PMK

MEDIA JAWA TIMUR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy merespon lemahnya disiplin Protokol Kesehatan dalam masyarakat. 

Menurutnya, dalam penanganan pandemi Covid-19 adakalanya diperlukan pendekatan paksaan. Salah satu contoh dalam menertibkan masyarakat yang tidak taat protokol kesehatan. 

Hal ini bertujuan untuk melahirkan kesadaran didalam masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan. 

Baca Juga: Ajak Masyarakat Taat Protokol Kesehatan, Kemenag: Takdir Milik Allah, Namun Ikhtiar Wajib Dijalankan

"Adakalanya pendekatan coercive (paksaan) juga perlu, masyarakat harus ditegasi dulu agar bisa menumbuhkan kesadaran," jelas Muhadjir Effendy dalam keterangannya pada Selasa, 22 Juni 2021.

Muhadjir menjelaskan bahwa, selama ini pendekatan paksaan kerap dimaknai sebagai kekuasaan yang didasari kemampuan seorang pemimpin untuk memberi hukuman dan melakukan pengendalian.

Kendati demikian, pendekatan paksaan tidak selalu menjadi opsi utama. Hal ini karena pendekatan dengan cara mendorong kesadaran masyarakat juga tak kalah penting. 

Baca Juga: Terkait Dugaan Kerumunan di Acara Ulang Tahun Gubernur Jatim, Pemprov: Kegiatan dengan Protokol Kesehatan

"Bagus itu penyadaran, tapi kedua-duanya tentu harus beriringan," tegasnya. 

Halaman:

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: PMJ News


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah