Sentil Pimpinan KPK, Novel Baswedan: Berantas Korupsi harus Jujur, Tidak dengan Pencitraan dan Kebohongan

- 14 Juni 2021, 09:32 WIB
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. /tangkapan layar youtube/Watchdoc /

MEDIA JAWA TIMUR - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan kembali mengomentari kinerja Pimpinan KPK. 

Hal ini terkait hasil Tes Wawasan Kebangsaan yang membuat sejumlah pegawai KPK dipecat lantaran tidak lulus tes yang menjadi syarat alih status menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) itu. 

Ia menjelaskan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan atau yang biasa disebut TWK hanyalah akal-akalan ketua KPK Firli Bahuri untuk menyingkirkan sejumlah pegawai KPK. 

Baca Juga: Ditantang Debat Terbuka oleh Salah Satu Pegawai KPK Tidak Lolos TWK, Firli Bahuri Tidak Hadir

"Pak FB (Firli Bahuri) mengatakan hasil TWK 1274 lulus, 75 tidak lulus dengan soal dan waktu yang sama," jelas Novel melalui laman twitter pribadinya pada Senin, 14 Juni 2021.

"Faktanya FB yang paksakan ada TWK dan hasilnya disembunyikan, ini cara licik untuk singkirkan pegawai KPK yang bekerja baik," lanjutnya. 

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa memberantas korupsi harus jujur dan tidak mengedepankan pencitraan. 

"Berantas korupsi harus jujur, tidak dengan pencitraan dan kebohongan," pungkas Novel. 

Baca Juga: ICW Laporkan Ketua KPK Firli Bahuri ke Bareskrim Polri Terkait Dugaan Gratifikasi

Diketahui sebelumnya, dalam Tes Wawasan Kebangsaan sebagai syarat alih status menjadi ASN yang diikuti total 1.349 pegawai KPK. 

Dari tes tersebut, 1274 pegawai dinyatakan lulus. Sedangkan, 75 sisanya dinyatakan tidak memenuhi syarat. 

Kemudian dari 75 yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 24 pegawai akan menjalani pembinaan, sedangkan 51 pegawai lainnya resmi akan dipecat. 

KPK juga telah melakukan pelantikan menjadi ASN kepada pegawai KPK yang dinyatakan lulus TWK. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Twitter


Tags

Terkait

Terkini

x