MEDIA JAWA TIMUR - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri tidak memenuhi undangan debat terbuka yang dilayangkan oleh Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono.
Dalam debat terbuka tersebut, rencananya akan membahas terkait polemik tes wawasan kebangsaan yang membuat sejumlah pegawai KPK harus dipecat.
"Kami coba panggil peserta debat TWK pertama, yaitu Bapak Giri Suprapdiono. Selanjutnya, kami panggil untuk datang ke debat TWK karena sebelumnya surat sudah dikirimkan secara resmi ke KPK untuk mengundang Ketua KPK Pak Firli Bahuri untuk bisa datang pada siang hari ini. Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," jelas Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK pada Jumat, 04 Juni 2021.
Kurnia lantas memulai acara dengan membahas polemik TWK bersama Giri Suprapdiono. Diketahui Giri, merupakan salah satu pegawai KPK yang dinyatakan tidak memenuhi syarat dalam proses peralihan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui TWK.
"Jadi, mungkin kami bisa ngobrol-ngobrol dulu dengan peserta debat kali ini dan nanti teman-teman kalau Pak Firli berani untuk mendatangi ruangan ini untuk debat TWK maka acara ini akan dimoderatori oleh Mbak Najwa Shihab yang sudah berada di platform zoom," ujar Kurnia.
Giri berpendapat bahwa, TWK justru hanya menjadi sarana untuk menyingkirkan sejumlah pegawai KPK yang dinilai memiliki kesungguhan dalam memberantas korupsi.
Baca Juga: Sembilan Pegawai KPK Ajukan Uji Materiil TWK ke Mahkamah Konstitusi
"Yang kita saksikan dalam satu bulan ini ternyata polemik TWK ini justru menyingkirkan orang-orang yang memang mempunyai kesungguhan dalam memberantas korupsi," jelas Giri.