Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi M 6,6 di Pandeglang, Banten: 257 Unit Rumah Alami Kerusakan

15 Januari 2022, 16:30 WIB
Sampai dengan Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 00.25 WIB, sebanyak 257 unit rumah mengalami kerusakan pasca gempa bumi M 6.6 di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. /istimewa

MEDIA JAWA TIMUR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung lokasi terdampak gempabumi M 6,6 di Kabupaten Pandeglang, Banten hari ini, Sabtu, 15 Januari 2022.

Pada peninjauan tersebut, Kepala BNPB melihat perkembangan situasi dan kondisi terkini sekaligus memberikan arahan langsung dalam penanganan darurat gempa bumi.

Di samping itu, Kepala BNPB juga akan menyerahkan dukungan berupa logistik dan peralatan kepada pemerintah Kabupaten Pandeglang guna meringankan beban warga terdampak dan membantu percepatan penanganan darurat gempa bumi.

Adapun beberapa dukungan tersebut meliputi 3 set tenda pengungsi, 300 selimut, 5.000 masker KF94, 500 paket perlengkapan keluarga dan permakanan.

Baca Juga: Hasil Survei Surabaya Kota Termacet di Indonesia Dipertanyakan, Dishub: Indikator Apa Saja yang Digunakan?

Sebelumnya, 2 jam setelah terjadinya gempabumi, Suharyanto telah memerintahkan jajaran BNPB untuk turun langsung ke lokasi terdampak guna kaji cepat dan memberikan pendampingan lebih lanjut kepada pemerintah daerah.

Intruksi itu segera ditindak lanjuti oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB dan Tim Penanganan Darurat beserta Tim Logistik dan Peralatan BNPB.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Galakkan Vaksinasi Booster untuk Lansia, Pelaksanaan Tak Hanya di Puskesmas Tapi Juga Balai RW

Menurut data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu, 15 Januari 2022 pukul 00.25 WIB, sebanyak 257 unit rumah mengalami kerusakan pascagempabumi M 6.6 di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Rincian data kerusakan paling banyak adalah di Kabupaten Pandeglang dengan total rumah rusak berat ada sebanyak 26 unit, rusak sedang 33 unit, rusak ringan 131 unit, termasuk 10 unit sekolah, 1 puskesmas, 1 pabrik, 1 kantor pemerintahan, 1 tempat ibadah dan 1 tempat usaha.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Penendang Sesajen Gunung Semeru: Berhasil Diringkus di Bantul

Sementara itu Kabupaten Serang melaporkan 16 unit rumah rusak sedang.

Kemudian di Kabupaten Lebak ada sebanyak 12 unit rumah rusak berat, 3 unit rusak sedang, 21 rusak ringan dan 3 unit bangunan sekolah.

Di samping itu juga dilaporkan satu warga mengalami luka ringan terdampak gempabumi.

Selanjutnya di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.

Baca Juga: Ibadah Umrah Sudah dibuka, Kemenag Masih Menunggu Kepastian Penyelenggara Ibadah Haji 2022

Guncangan gempabumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera.

Guncangan itu dirasakan masyarakat yang ada di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten. Kemudian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat.

Juga di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat.

Baca Juga: Siap-Siap! Kemenkes Prediksi Kasus Omicron di Indonesia Capai Puncaknya Februari 2022, Tunda Ke Luar Negeri

Sebagai antisipasi, masyarakat diharapkan agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

Dihimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan.

***

Editor: Indramawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler