Film 'I Am The Ocean' Gambarkan Pentingnya Ekosistem Pesisir dan Laut

21 September 2021, 19:20 WIB
Film 'I Am The Ocean' Gambarkan Pentingnya Ekosistem Pesisir dan Laut.* /Maritim.go.id

MEDIA JAWA TIMUR - Dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang ke-57 tepatnya pada 23 September 2021 mendatang, Kemenko Marves mengadakan rangkaian acara satu diantaranya adalah Pekan Literasi Maritim. 

Pekan Literasi Maritim diisi dengan diskusi resensi film “Akulah Samudera” atau “I Am The Ocean”.

Kegiatan itu diadakan guna meningkatkan literasi masyarakat akan potensi Indonesia di Bidang Kemaritiman.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Luhut Infokan Wilayah yang Turun Level

"Pada dasarnya, diskusi ini diadakan untuk meningkatkan literasi masyarakat akan potensi Indonesia di bidang kemaritiman,” ungkap Asisten Deputi (Asdep) Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir Kemenko Marves M. Rasman Manafi saat membuka acara yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa, 21 September 2021 dilansir mediajawatimur.com pada laman resmi Kemenko Marves

Adanya film drama dokumenter – short movie I Am The Ocean in pula, memberikan gambaran pentingnya ekosistem pesisir dan laut bagi masyarakat.

 “Sebab dengan adanya film drama dokumenter – short movie I Am The Ocean ini, memberikan gambaran kepada kita akan pentingnya ekosistem pesisir dan laut bagi masyarakat. Laut ini merupakan sumber kehidupan, ekosistem yang tercipta di dalamnya adalah inti dari semuanya yang harus kita jaga bersama,” kata M. Rasman.

Baca Juga: Ekspor Perdana dari Biak Numfor ke Singapura, Menko Luhut Berharap Bantu Kesejahteraan Nelayan

Asdep Rahman berharap bahwa ke depan film ini mampu memberikan edukasi yang baik bagi masyarakat. 

“Saya sangat mengapresiasi karya yang sudah dibuat oleh KKP, Ini merupakan karya yang luar biasa dan kami akan terus mendukung karya-karya selanjutnya, sebab masih banyak biota dan ekosistem lain yang bisa kita explore,” pungkasnya.

Diskusi dimulai dengan pemaparan dari Asdep Rahman perihal peran penting hutan Mangrove yang berada di Brebes, Jawa Barat, sebagai lokasi dalam film ‘I Am The Ocean’ . 

Baca Juga: Luhut Beberkan Alasan Hapus Angka Kematian dari Indikator Penetapan Level PPKM

Mangrove memiliki nilai dan manfaat sebagai pendukung habitat keanekaragaman hayati dan juga menjadi sumber penghasilan bagi penduduk di sana, serta bagaimana Hutan Mangrove telah menjadi kawasan yang dikenal sebagai kawasan Ekowisata Desa Wisata Mangrove Sari. 

Mangrove juga dapat menjadi peredam banjir, mencegah instrusi air laut ke darat, menstabilkan garis pantai dan kontrol erosi, serta menciptakan sabuk hijau di pesisir.

“Oleh karena itu, kekayaan alam seperti ini juga memberikan PR besar bagi kita semua agar kita dapat mengelolanya secara optimal, sehingga dapat berfungsi dengan baik,” ungkapnya. 

Baca Juga: Kapasitas RS di Jogja Hampir Penuh, Luhut: Lakukan Konversi Ranjang!

Produser film ‘I Am The Ocean’ Kirana Kejora mengungkapkan bahwa melalui film ini pula sekaligus sebagai jalan untuk membuka ruang kreatifitas anak muda mengenai kepedulian akan laut.

“Di sini bagaimana kita sangat mendukung untuk menjaring para pecinta laut baru yaitu generasi Z, dengan membuka ruang ruang kreatif mereka, ruang ruang kreatif anak muda, untuk kepedulian akan laut," jelas produser Kirana. 

Selanjutnya inti dari film ini adalah adanya wadah untuk menuangkan imajinasi positif dari anak muda. 

"Sehingga inti dari film ini adalah bagaimana sinergi dengan anak muda, yang punya banyak imajinasi, dan nanti kita arahkan ingin dituangkan seperti apa,” tutup Produser Kirana. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Maritim.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler