Selain Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda, Belanda Juga Akui Gamelan Jawa

20 September 2021, 21:40 WIB
Belanda mengakui Pencak Silat dan Gamelan Jawa sebagai warisan budaya tak benda. /Dok. Kemlu

MEDIA JAWA TIMUR - Pada Minggu, 19 September 2021 dilaksanakan pembukaan latihan bersama Federasi Pencak Silat Belanda (Nederlandse Pencak Silat Federatie) atau disebut pula NPSF di Amersfoort.

Di acara tersebut dilakukan penandatanganan sertifikat inventarisasi Pencak Silat sebagai intangible cultural heritage (warisan budaya tak benda) di Belanda.

Marco van Baalen selaku Direktur Dutch Center for Intangible Cultural Heritage (Kenniscentrum Immaterieel Erefgoed Nederland/KIEN) menandatangani sertifikat tersebut.

Baca Juga: Pencak Silat Diakui sebagai Warisan Budaya Indonesia di Belanda Sesuai Hasil Riset KIEN

Dilansir Mediajawatimur.com dari Kemlu pada 20 September 2021, Direktur KIEN menyampaikan bahwa pengajuan Pencak Silat untuk diinventarisasi sebagai warisan budaya Indonesia yang berada di Belanda disampaikan langsung oleh NPSF.

“Berdasarkan pengajuan dari komunitas (NPSF) tersebut, kami melakukan riset mengenai Pencak Silat dan mendapatkan Pencak Silat sebagai shared intangible cultural heritage di Belanda yang terkait dengan Indonesia," tutur Marco van Baalen

Tak hanya pencak silat, Marco menyampaikan tiga warisan budaya tak benda lainnya.

Baca Juga: Vaksin Johnson & Johnson Bantuan Belanda Tiba Ke Indonesia, Punya Keunggulan Hanya Butuh Satu Kali Vaksinasi

"Selain Pencak Silat, terdapat juga 3 (tiga) warisan budaya tak benda lain yaitu gamelan jawa, restoran Chinese-Indonesian, dan Rijstafel,” jelasnya

Hal ini disampaikan oleh Presiden NPSF, Olivier Blancquaert, bahwa pihaknya mengajukan pendaftaran Pencak Silat sebagai warisan budaya mengingat Pencak Silat tidak hanya sebagai olahraga tapi juga warisan budaya Indonesia yang sejak dulu ada di Belanda.

“Dengan pengakuan ini, Pencak Silat dapat semakin luas dipromosikan di Belanda, dengan harapan Pencak Silat dapat diusulkan untuk menjadi bagian dari kurikulum di sekolah atau universitas di Belanda,” papar Olivier.

Baca Juga: Surabaya Art and Culture Festival 2021 Digelar Mulai Hari Ini Secara Virtual Tampilkan Film, Seni dan Budaya

Latihan bersama NPSF itupun diikuti oleh lebih dari 200 pesilat dari 22 perguruan di seluruh Belanda.

NPSF sendiri merupakan federasi Pencak Silat yang membawahi lebih dari 50 perguruan silat di Belanda dengan anggota lebih dari 500 pesilat.

Kedutaan Besar RI (KBRI) di Den Haag telah beberapa kali bekerja sama dengan NPSF untuk mempromosikan Pencak Silat di Belanda, termasuk dengan membawa pelatih dari Indonesia untuk melatih di Belanda.

Dalam acara tersebut, turut hadir pula dalam Latihan tersebut Dubes RI untuk Belanda, Mayerfas.

Baca Juga: Resep dan Cara Memasak Lontong Balap, Makanan Khas Surabaya

Pada kesempatan kali itu, Dubes Mayerfas menyatakan kebanggaan melihat Pencak Silat yang kaya akan nilai, tradisi, dan budaya Indonesia diajarkan secara luas di Belanda.

“Ini pertama kali saya melihat latihan pencak silat yang dihadiri lebih dari 200 orang di luar negeri. Jumlah ini baru sebagian kecil dari jumlah total pesilat di Belanda. Kita akan terus bekerja untuk mempromosikan Pencak Silat dan budaya Indonesia lainnya di Belanda,” terang Dubes Mayerfas.

KIEN sendiri adalah lembaga yang bertugas untuk menginventarisasi warisan budaya yang terdapat di Belanda sesuai dengan UNESCO Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage.***

Editor: Yuliana Kristianti

Sumber: Kemlu

Tags

Terkini

Terpopuler