BMKG Sebut 10 Daerah di NTT Rawan Kekeringan, Diprediksi Tidak Ada Hujan Selama 2 Bulan

13 September 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi kekeringan di NTT.* /Pixabay.com/Free-Photos.

MEDIA JAWA TIMUR - Stasiun Klimatologi Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa 10 daerah di Nusa Tenggara Timur rawan mengalami kekeringan. 

"Daerah-daerah ini berstatus awas bencana kekeringan dengan kondisi Hari Tanpa Hujan (HTH) berkategori ekstrem panjang atau lebih dari 60 hari," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji dilansir dari Antara

Sepuluh daerah tersebut antara lain, Kota Kupang dan sembilan kabupaten meliputi Kupang, Belu, Ende, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, dan Timor Tengah Selatan.

Baca Juga: Diduga Langgar Prokes, Polisi Layangkan Surat Teguran kepada Satgas Covid-19 NTT

Menindaklanjuti hal ini, pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana kekeringan. 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat ini zona musim di NTT masih berada dalam periode musim kemarau. 

Hal ini berdasarkan hasil pemantauan awal musim kemarau per 10 September 2021 yang lalu. 

Baca Juga: Rumah Tahan Gempa untuk Korban Bencana Banjir di NTT Ditargetkan Selesai Akhir September 2021

Hasil pemantauan tersebut juga menunjukkan bahwa pada umumnya wilayah NTT diperkirakan akan mengalami curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang 71-100 persen. 

Diakhir, pihaknya kembali menghimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengambil langkah antisipatif. 

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih serta melakukan kegiatan budi daya di sektor pertanian yang tidak membutuhkan banyak air. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler