Sentil Presiden Jokowi, Dokter Tompi: Harga PCR Atau Swab Harus Semurah-murahnya!

11 Agustus 2021, 17:20 WIB
Dokter Tompi soroti harga tes Covid-19.* //Instagram.com/@dr_tompi//

MEDIA JAWA TIMUR - Dokter Tompi sentil Presiden Jokowi soal mahalnya harga tes PCR atau Swab Antigen untuk Covid-19.

Menurutnya, harga untuk melakukan tes Covid-19 tidak sebanding dengan banyaknya permintaan masyarakat. 

Mengingat, berbagai macam kegiatan membutuhkan Tes PCR atau Swab Antigen. 

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Penghapusan Angka Kematian Akibat Covid-19: Begini Kalau Tak Diserahkan pada Ahlinya

Dokter Tompi menegaskan bahwa harga tes PCR dan Swab Antigen harus murah. 

‘Harga PCR atau SWAB harus semurah-murahnya," ungkap Dokter Tompi dikutip mediajawatimur.com dari cuitan di laman Twitter pribadinya @dr_tompi pada Rabu, 11 Agustus 2021.

Dokter Tompi menjelaskan bahwa hal ini sangat memberatkan masyarakat. 

Baca Juga: Masuk Tunjungan Plaza Surabaya Mulai 10 Agustus 2021 Harus Sudah Divaksin Covid-19, Ini Peraturan dan Caranya!

Menurutnya, Negara harus turut memantau perihal harga Tes PCR dan Swab. 

"Negara harus hadir memastikan ini," tegasnya. 

Ia lantas membandingkan Indonesia dengan negara lain yang menurutnya bisa memberikan harga yang murah untuk tes Covid-19.

Baca Juga: Kemenkes Himbau Dinkes Terkait Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bagi Warga Tak Punya NIK dan KTP

Dokter Tompi mengungkapkan, jika banyak masyarakat yang melakukan Tes PCR atau SWAB tentu biayanya bisa jadi lebih murah.

"Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukannya beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10," jelas Dokter Tompi. 

Dokter Tompi lantas memohon kepada Presiden Jokowi agar bisa turut memantau dan mengendalikan perihal harga Tes PCR dan Swab Antigen. 

Baca Juga: Ibu Menyusui Positif Covid-19 Tetap Boleh Beri ASI Eksklusif pada Bayi, IDAI Sebut Imunisasi Pasif Alami

Kendati demikian, ia tetap optimis bahwa Indonesia bisa melakukan hal tersebut. 

‘Ayo lah bisa! Mohon kendalinya Pak! @jokowi," pungkasnya. 

***

Editor: Syifa'ul Qulub

Sumber: Twitter @dr_tompi

Tags

Terkini

Terpopuler